Rute BRT Cakup 82,3 Persen Luas Jakarta

February 20, 2024 2:32 pm

Bus TranJakarta diluncurkan Pemprov DKI Jakarta pertama kalinya pada 2004 melalui Koridor I rute Blok M-Kota sepanjang 12,9 kilometer. Panjang total sistem bus rapit transport (BRT) di Jakarta telah mencapai 244 kilometer.

Rute BRT tersebut merupakan yang terpanjang di dunia. Kini, cakupan layanan TransJakarta mencakup 82,3 persen luas wilayah Kota Jakarta. Berdasarkan data dari PT Transjakarta pada November 2023, jumlah pelanggan Transjakarta terus meningkat.

“Rekor pelanggan tertinggi tahun ini dicapai saat HUT DKI ke-496 pada 2023. Yaitu satu juta seratus satu ribu dua ratus delapan puluh tujuh (1.102.287). Namun, per November 2023 sudah melampaui rekor tertinggi, yakni 1.171,541 pelanggan per hari,” papar Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Azhar pada 25 Januari 2024.

Menurut dia, indikator keberhasilan performa layanan Transjakarta tidak dilihat hanya dari sudut pandang operator (kilometer tempuh). Namun melibatkan faktor yang lebih menyeluruh. Yaitu jumlah pelanggan dan efektivitas penggunaan dana PSO.

Angka pelanggan atau kilometer sempat mengalami penurunan tajam akibat Pandemi Covid-19 di 2020-2021. Sedangkan angka–angka subsidi atau pelanggan selama pandemi tahun 2020-2021 mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat.

Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Azhar. (dok.DDJP)

Namun berangsur menurun di akhir tahun 2022 hingga sekarang. Pada Oktober 2023, angka subsidi atau pelanggan sudah berada di level Rp. 10.000 dan juga sudah berada di bawah angka estimasi subsidi atau pelanggan (Rp. 12.597).

“(Hal itu) jika mengikuti kenaikan nilai UMP dan harga solar seperti dikemukakan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno pada 15 Januari 2024 lalu,” urai Taufik Azhar.

Lebih lanjut, cakupan layanan Transjakarta saat ini sudah mencapai 82,3 persen luas wilayah Kota Jakarta. Artinya, ketika keluar dari tempat tinggal, tidak sampai 500 meter sudah bisa memperoleh layanan Transjakarta dengan adanya halte pemberhentian dan pemberangkatan Transjakarta.

Revitalisasi halte pun mulai dilakukan sebagai upaya optimalisasi layanan Transjakarta. “Dari rencana 45 halte yang sudah bisa dioperasionalkan mencapai 36 halte. Penggunaan bus listrik juga sudah mencapai target 100 unit hingga akhir tahun 2023 lalu,” ungkap dia.

Tahun 2025, imbuh Taufik, PT. Transjakarta menargetkan mengangkut 4 juta pelanggan per hari. Untuk mencapai target tersebut, ada peluang mengembangkan wilayah layanan hingga Bodetabek.

Bahkan, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) tahun 2024 akan mengembangkan program pembelian layanan (buy the service) di Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bogor. Termasuk juga akan mengembangkan rute baru, Jabodetabek Residence Connection (JRC) ke 117 kawasan perumahan di Bodetabek.

Menurut data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tahun 2023, di Jabodetabek, perumahan dibagi menjadi tiga klasifikasi berdasarkan rata-rata harga pada tiga perumahan.

Diperoleh data 158 perumahan kelas atas, 268 perumahan kelas menengah, dan 1.584 perumahan kelas bawah. Sehingga, totalnya sebanyak 2.010 perumahan. Dari jumlah tersebut, tidak sampai 5 persen kawasan perumahan yang mendapat fasilitas layanan angkutan umum.

Denga kata lain, kondisi tersebut merupakan peluang besar bagi Transjakarta dapat ikut serta melayani sejumlah kawasan perumahan di Bodetabek. (DDJP/stw/rul)