Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menilai Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput yang berlokasi di Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan menjadi salah satu solusi hunian layak yang dapat ditempati masyarakat saat ini.
Hal tersebut diungkap Rany, mengingat lahan di Jakarta sudah sangat terbatas dan harganya pun terbilang cukup mahal. Sementara, dengan tarif mulai Rp1,1 juta hingga Rp2,250 juta, masyarakat bisa menempati hunian di tengah kota Jakarta dengan fasilitas dan transportasi yang menunjang kebutuhan.
“Yang penting warga Jakarta bisa punya tempat tinggal yang layak. Sekarang kalau mau punya rumah layak huni, lahannya terbatas, harganya mahal, beli tanah dan bangun rumah kan double cost,” ujar Rany di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (4/11).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani. (dok.DDJP)
Ia menyetujui Rusun Pasar Rumput segera diisi setelah dua tahun kosong. Harapannya, selain memiliki hunian layak, masyarakat juga terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh sanitasi buruk, seperti di kawasan kumuh miskin (Kumis).
“Siapapun yang masuk kriteria boleh mendaftar. Tentunya lewat verifikasi ya, dengan harga yang cukup reasonable dari sebelumnya. Daripada kosong, tidak terpakai, mending digunakan untuk yang membutuhkan,” tukas Rany.
Pekan lalu, Jumat (1/11), Perumda Pasar Jaya telah melakukan open house Rusun Pasar Rumput. Sehingga para calon penyewa bisa melihat langsung kondisi dan fasilitas pendukung lainnya.
Terdapat dua tipe hunian di Rusun Pasar Rumput, yaitu tipe hook seluas 38 meter persegi (m2) dan tipe standar seluas 36 m2.
Kedua tipe itu memiliki fasilitas seperti, homogeneous tile 60×60, toilet duduk dan shower, plafon exposed, engineering door accessories ex dorma, kusen jendela aluminium powder coating, daya listrik 1.300 watt, keramik kamar mandi roman, dan air dari PAM JAYA.
Sementara tarif sewa Rusun Pasar Rumput bervariasi, ditetapkan mulai Rp1,1 juta hingga Rp2,250 juta dari awal Rp3,5 juta per bulan. Tarif itu sesuai tipe dan kemampuan calon penyewa. (gie/df)