Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta menyetujui efisiensi anggaran sebesar Rp200,4 miliar untuk kegiatan fisik revitalisasi Trotoar yang diajukan Dinas Bina Marga dalam Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2020.
Kesepakatan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi D Nova Harivan Paloh setelah melalui sejumlah proses pendalaman anggaran dan peninjauan langsung ke lapangan bersama Dinas Bina Marga.
“Jadi setelah kita lakukan pendalaman dan peninjauan langsung ke salah satu pembangunan trotoar, maka kita setujui perubahan angka rencana kegiatan revitalisasi trotoar sebesar Rp1,2 triliun, berkurang Rp200,4 miliar menjadi Rp1 triliun di tahun 2020,” ucapnya di Gedung DPRD DKI, Selasa (12/11).
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Syarif berharap, agar penyesuaian pagu anggaran tersebut dapat dioptimalkan untuk kegiatan bidang lain. Seperti, optimalisasi terhadap kebutuhan masing-masing suku dinas (Sudin) wilayah.
“Saya kira akan lebih baik kalau efisiensi ini bisa dimanfaatkan ke arah sana. Karena saya lihat kebutuhan-kebutuhan seperti perawatan di Sudin-Sudin wilayah belum terorganisir dengan baik,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, efisiensi pagu anggaran tersebut akan berdampak terhadap sejumlah nomenklatur perencanaan pembangunan fisik kegiatan revitalisasi trotoar di 2020.
“Jadi dari efisiensi ini yang akan kita hold di Letjend Suprapto di Paket 1, sehingga akan kita efisiensi kemudian di paket 1 itu akan berkurang sebesar Rp50 miliar untuk dua jalan. Kemudian, untuk paket dua juga akan berkurang 50 miliar untuk di jalan balap sepeda, jadi yang akan kita munculkan di Jalan Pramuka sama di Jalan Ashari (2 jalan),” terang Hari.
Meski demikian, pihaknya akan berupaya optimal agar menghadirkan fasilitas sarana dan prasarana penunjang yang lebih berkualitas kepada masyarakat. Sehingga, perencanaan kegiatan pembangunan trotoar tetap berjalan sebagai mestinya.
“Memang target awal kita di 2020 itu 103 kilometer menjadi 95 kilometer, tapi kami pastikan ruas-ruas jalan akan tetap sama. Cuma lebarnya saja di complete street-nya, jadi artinya dari sisi panjang hampir sama, tapi dari sisi lebar berkurang, karena jalan nya kita pindahkan ke Suprapto ke Jalan Pramuka ada beda lebarnya,” tandasnya. (DDJP/alw/oki)