Pedagang Pasar Munjul Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, menagih janji Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung terkait kelanjutan proyek revitalisasi pasar.
Pasar Munjul pernah dikunjungi Pramono pada masa kampanye Pilgub DKI Jakarta. Ketika itu, Pramono sempat menyampaikan bahwa proses revitalisasi pasar tidak boleh terhenti karena akan merugikan pedagang.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau meminta pemerintah provinsi (Pemprov) segera membereskan persoalan Pasar Munjul.
“Menurut saya, Pemprov harus mengutamakan kemanusiaan karena pedagang itu perlu hidup. Harus ada solusi,” ujar Bun, Rabu (13/8).
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau. (dok.DDJP)
Pedagang, menurut Bun, butuh tempat berjualan yang nyaman dan layak. “Apalagi ini katanya juga sudah menjadi janji, harus segera direalisasikan. Pemprov harus turun mencari solusi yang terbaik buat mereka,” tandas dia.
Informasi yang beredar, proses revitalisasi Pasar Munjul terkendala skandal hukum. Akibatnya, revitalisasi tidak dilanjutkan. Mangkrak sampai 10 tahun.
Selama proses revitalisasi, pedagang menempati kios sementara. Kondisi seadanya. Kini, kios sementara mulai usang. Tidak nyaman. Berdampak pada penurunan omzet hingga 90 persen karena sepi pembeli.
Saat dimulai proses revitalisasi Pasar Munjul 10 tahun silam, para pedagang dibebankan membayar retribusi kepada Pemprov DKI Jakarta. (red)