Respon Pengaduan Warga, Kenneth Tinjau RSUD Cengkareng

May 26, 2025 9:54 am

Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth merespon aduan masyarakat. Pasalnya, terdapat pasien yang belum mendapat ruangan High Care Unit (HCU) dan masih tertahan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sejak Kamis (22/5) malam.

Aduan tersebut langsung ditindaklanjuti politisi PDI Perjuangan itu dengan meninjau pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (23/5).

“Ada warga mengadu lewat Instagram saya, makanya saya coba respon. Hari ini ketemu lah dengan yang bersangkutan. Pada prinsipnya, suami dari ibu ini butuh ruangan HCU (High Care Unit),” ujar anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu, beberapa waktu lalu.

Warga yang mengadukan nasib ke Kenneth itu bernama Sri Astuti. Pasien Kusumah Sandi, suami dari Sri Astuti. Pasien divonis terserang virus saraf dan infeksi tulang belakang.

Politisi yang akrab disapa Bang Kent itu menyebut, enam ruangan HCU yang tersedia di RSUD Cengkareng masih dalam kondisi penuh pada Kamis (22/5) malam. Sehingga pasien belum bisa masuk HCU.

“Setelah itu, saya panggil pimpinan rumah sakit, Dokter Lysbeth Pandjaitan. Dia lagi rapat, lalu ditinggal rapatnya. Dia langsung turun ke bawah. Saya melihat respon dari RSUD Cengkareng ini sangat bagus. Bu Lysbeth responnya sangat tanggap terhadap permasalahan ini,” ujar Kent.

Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) PDI Perjuangan DKI Jakarta itu juga mengungkap, keluarga pasien dan berkoordinasi dengan pihak RSUD. Pasien langsung dipindahkan ke HCU sekitar pukul 11.00 WIB.

Kent sangat mengapresiasi respon cepat RSUD Cengkareng di bawah pimpinan Dokter Lysbeth. Pelayanan di rumah sakit mesti dilakukan dari hati dengan mengikuti aturan yang ada.

“Kalau menurut saya kan pelayanan ini kembali kepada hati saja. Semua aturan sudah ada. Jadi intinya aturan itu dilaksanakan saja,” tutur ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

Direktur Utama RSUD Cengkareng Dokter Lysbeth Pandjaitan membenarkan bahwa ruangan HCU dalam kondisi penuh, saat itu.

“Pagi ini kita cek sudah kosong dan bisa di pakai. Dengan adanya kunjungan ini, mudah-mudahan kita bisa bekerja sama lagi dengan baik dapat melayani masyarakat dengan lebih cepat dan tepat,” tutur Lysbeth.

Mengenai antrean di ruangan IGD, jelas Lysbeth, pihaknya memiliki bed management system (sistem manajemen tempat tidur).

“Untuk daftar antrian pasien yang untuk IGD, kami memiliki namanya bed manajemen sistem yang mengatur pasien yang datang, jam berapa kemudian sampai di ruangan, diatur juga apakah ada ketersediaan bed-nya. Mereka mengkomunikasikan secara digital dan juga by phone,” ungkap Lysbeth.

Menurut dia, pasien IGD butuh waktu kurang lebih empat jam untuk mendapatkan ruangan. “Tapi memang untuk beberapa pasien yang butuh ruangan, seperti ICU atau HCU, itu yang waktu perawatannya untuk ICU lama, kita butuh manajemen yang lebih baik lagi, tapi kita bisa atur,” tukas Lysbeth. (red)