Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi memprioritaskan warga DKI Jakarta pada rekrutmen personel pemadam kebakaran (Damkar).
Pasalnya, mmasih banyak warga Jakarta sebagai pengangguran.
“Kami mengusulkan untuk rekrutmen diprioritaskan warga DKI,” ujar Wakil Ketua Komisi A Alia Noorayu Laksono, Rabu (8/7).
Menurut politisi Partai Golkar itu, prioritas warga DKI dalam rekrutmen personel Damkar bisa menjadi solusi mengatasi masalah pengangguran.
Wakil Ketua Komisi A Alia Noorayu Laksono. (dok.DDJP)
“Presentasenya bisa diatur, tapi tetap memberikan lapangan kerja bagi warga DKI,” tandas Alia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebutkan, pelamar petugas Damkar dan menjadi Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) didominasi oleh masyarakat dari luar Jakarta.
Alasannya, Jakarta sebagai kota yang terbuka. Ia mengakui, banyak yang mendaftarkan diri dalam pembukaan lowongan kerja oleh Pemprov DKI.
“Dan rata-rata bukan warga Jakarta, karena kan KTP-nya dilihat,” ungkap Pramono Balaikota, Senin (4/8).
Hal itu membuktikan bahwa Jakarta merupakan kota terbuka. Dengan kata lain, warga mana pun punya peluang mengadu nasib di ibukota.
Pemprov DKI Jakarta membuka lowongan dengan posisi peronel Damkar sebanyak 1.000 orang. Pertimbangannya, jumlah personel yang ada saat masih kurang.
Dari total 267 kelurahan di Jakarta, hanya terdapat 170 Pos Pemadam kKebakaran. Total personel Damkar sekitar 4.000 personel. Sedangkan kebutuhan ideal mencapai 10.000 hingga 11.000 orang.
Sementara itu, DKI butuh sebanyak 1.023 personel PPSU di 239 kelurahan. Jumlah tersebut untuk mengisi kekosongan akibat adanya batas usia, petugas yang mengundurkan diri, dan sebagainya. (red)