Setelah 18 tahun, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan akan direvisi.
Tujuannya tentu demi terciptanya pendidikan yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Rany Mauliani usai rapat paripurna penjelasan tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), Jumat (23/5).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani. (dok.DDJP)
Di antaranya, Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029, Raperda tentang Kawasan Tanpa Rokok, dan Raperda tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Setiap tahun, kata Rany, Raperda tentang Penyelenggaraan Pendidikan selalu masuk dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda).
Namun faktanya, proses pembahasan tidak berjalan secara maksimal.
Pembahasan Raperda tersebut dapat melahirkan sebuah kebijakan yang berdampak besar bagi masyarakat.
Terlebih, panitia khusus (Pansus) tentang penyelenggaraan pendidikan telah dibentuk oleh DPRD DKI Jakarta.
“Cita-citanya, InsyaAllah, kota akan mendorong sekolah gratis sampai tingkat SMA negeri maupun swasta,” ujar Rany di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Meski demikian, Rany menyadari upaya menggratiskan sekolah swasta di seluruh DKI Jakarta tidak semudah mengembalikan telapak tangan.
Sebab banyak masih sekolah swasta yang memiliki kurikulum berbeda dengan sekolah negeri.
Untuk itu, lanjut Rany, fokus utama adalah menuntaskan sejumlah persoalan mengenai pendidikan di DKI Jakarta.
“Yang pasti kita selesaikan dulu sekolah negeri terutama untuk anak Jakarta sampai tingkat SMA bisa gratis total dan tuntas,” jelas Rany.
Sehubungan itu, Rany menyampaikan Pemprov DKI Jakarta wajib memenuhi hak masyarakat untuk menerima pendidikan berkualitas.
Hal itu sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga mampu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Selanjutnya, Rany memastikan akan terus berkomitmen menciptakan kebijakan yang mendukung sistem pendidikan semakin baik.
Sebab, pendidikan yang berkualitas dapat menjadi kunci utama dalam mencetak generasi yang unggul dan adaptif.
“Yang pasti semangatnya seluruh anak DKI Jakarta tidak boleh ada yang putus sekolah. Seluruh sekolah kita dorong mulai melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis,” pungkas dia. (apn/df)