Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menilai, salah satu faktor pemutus mata rantai gizi buruk (stunting) di Jakarta yakni dengan memperbaiki sanitasi.
Pasalnya, sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit pada balita seperti diare dan cacingan yang menyebabkan gangguan proses pencernaan serta penyerapan gizi.
“Sekarang banyak orangtua yang tidak paham, ketika hamil tidak memperhatikan sanitasi. Sanitasi rumahnya buruk,” ujar Ima saat dihubungi, Jumat (27/12).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah. (dok.DDJP)
Karena itu, ia meminta pemerintah kota (Pemkot) mendata warga yang belum memiliki sanitasi ataupun tanki septik (septic tank). Sehingga tak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan (BABS), harapannya dapat menekan angka stunting.
“Walikota itu harus kejar target, setidaknya setiap rumah punya sanitasi yang baik. Sebab banyaknya stunting itu karena banyaknya yang belum punya septic tank,” ungkap Ima.
Diyakini perbaikan sanitasi atau pembuatan septic tank dapat menjadi salah satu faktor penekan angka stunting, khususnya sebelum bayi dilahirkan.
“Stunting bukan hanya setelah lahir, tapi kita harus preventif ketika mereka masih dalam kandungan,” tutur Ima.
Selain sanitasi, ibu hamil juga harus menerapkan pola hidup sehat. Dengan demikian, risiko anak terlahir stunting dapat ditekan.
Di antaranya dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin saat hamil. Lalu rutin berolahraga, kelola berat badan agar tetap ideal, banyak minum air putih dan istirahat yang cukup. “Sebelum dilahirkan, gizinya juga harus diperhatikan,” tukas Ima. (gie/df)