Bulan Ramadan kerap diidentikkan dengan berkurangnya aktivitas fisik. Banyak orang memilih untuk mengurangi kegiatan, lebih banyak beristirahat, atau sekadar bersantai menunggu waktu berbuka.
Namun, bagi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino, puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan.
“Sejak kecil, saya diajarkan oleh orangtua bahwa puasa bukan halangan untuk berolahraga, beraktivitas, atau bersekolah. Jadi bagi saya, puasa bukan masalah, tetap berjalan seperti biasa,” ujar Wibi.
Menurut dia, pemahaman tentang puasa harus disertai dengan pengurangan aktivitas adalah keliru. Justru, bulan Ramadan bisa menjadi momentum untuk lebih produktif dan semangat menjalani aktivitas sehari-hari.
“Banyak orang bilang, lebih baik tidur atau bermalas-malasan saat puasa, tapi itu salah. Di bulan puasa, kita justru harus tetap produktif. Jangan sampai puasa malah dijadikan alasan untuk leha-leha,” tutur Wibi.
Koordinator Komisi C DPRD DKI Jakarta itu juga berbagi pengalaman masa kecilnya yang tetap aktif berolahraga meskipun sedang berpuasa. Saat itu, ia sering bermain basket dengan teman-temannya yang berasal dari latar belakang multietnis.
“Saya sering main basket dengan teman-teman dari berbagai latar belakang, ada yang dari India, ada yang dari negara lain. Tapi ya biasa aja, mereka menganggap kita tetap semangat meskipun puasa,” kenang politisi Partai NasDem itu.
Bagi Wibi, semangat menjalani Ramadan tidak hanya tentang menahan lapar dan dahaga, namun juga menjaga produktivitas dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Ramadan bukan sekadar waktu menahan diri, tetapi juga momentum meningkatkan kualitas diri dengan tetap beribadah dengan khusyuk. Bergerak dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar.(all/df)