Anggota Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Inad Luciawaty mengimbau pemerintah di lima wilayah kota DKI Jakarta agar memaksimalkan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang beragam dan bergizi seimbang.
Tentunya disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak. Misalnya seperti bubur kacang hijau, nasi tim hati ayam atau ikan, sup sayuran, dan puding buah.
Hal itu disampaikan Inad pada saat pembahasan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) Tahun Anggaran 2024, Selasa (17/6).
Sebab, Inad banyak mendapat aduan dari warga di Daerah Pemilihan (Dapil) 10 Jakarta Barat. Yakni, PMT tidak sesuai menu untuk bayi maupun Balita (bayi lima tahun) .
“Ada beberapa Posyandu yang saya temui makanan yang diberikan berupa sosis yang dililit dengan mie. Seharusnya kan enggak boleh,” ujar Inad di gedung DPRD DKI Jakarta.
Dengan begitu, Inad meminta pemerintah kota mengevaluasi secara menyeluruh agar hal serupa tidak lagi terjadi.
Sehingga PMT yang diberikan pada tahun 2025 dapat dimaksimalkan secara penuh kebutuhan kalori dan gizinya.
“Kalau bisa menunya ini harus dikeluarkan oleh ahli gizi yang ada di Puskesmas Kelurahan. Jadi berkolaborasi dengan Puskesmas memberikan makanan bayi yang sesuai dengan usianya,” jelas Inad.
Dengan begitu, lanjut Inad, upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menangani stunting di DKI Jakarta dapat berjalan secara maksimal dan tepat sasaran.
Khususnya bagi ibu hamil dan anak yang membutuhkan menerima manfaatnya.
“Nah, ini salah satu untuk menangani stunting yang ada di wilayah DKI Jakarta,” pungkasnya. (apn/df)