Pro Kontra Hak Angket

October 17, 2024 10:03 am

Lasmini, sedang serius menyaksikan siaran televisi di ruang tamunya. Kadang-kadang ia tersenyum, kadang-kadang menggeleng-gelengkan kepalanya.

Bahkan menepuk pahanya sendiri sebagai ungkapan rasa kesalnya saat menyaksikan berita di layar televisi yang membahas soalar Pilkada 2024.

Terutama terkait sarana dan prasarana Pilkada agar berjalan lancar, jujur, adil, bersih, dan dapat dipertaggungjawabkan.

Begitu siaran berganti menyoroti aksi demo mahasiswa, kenaikan harga pangan dan sebagainya, Lasmini berteriak tak bisa menguasai emosinya.

“Pemilu curang ! Sirekab ngaco. Guru Besar turun gunung! Pro kontra hak angket. Mahasiswa turun ke jalan,!”

“ Bikin pusing! Ganti channelnya!” kata Winarto, suami Lasmini.

Baru berapa detik ganti channel, Lasmini terkejut saat televisi itu menyiarkan berita tentang kenaikan harga sembilan kebutuhan pokok (sembako).

Kembali Lasmini berdesah.

“ Kenapa lagi?” tanya Winarto.

“ Pusing! Harga beras dan kebutuhan pokok lainnya naik. Harga telor naik, harga cabe juga naik. Kapan hak angket mahasiswa yang menuntut harga sembako diturunkan dipenuhi? Kapan dilakukan operasi pasar?” kata Lasmini sambil garuk-garuk kepala. (stw)