Prasetyo Edi Marsudi, pria kelahiran Kudus di tahun 1962 menjadi ketua DPRD DKI Jakarta dua periode sejak 2014-2024 yang berasal dari Partai Indonesia Demokrasi Perjuangan (PDI-Perjuangan).
Saat bercerita, politisi yang akrab di sapa Pras itu merasa, dirinya dibentuk di lingkungan otomotif dan arena balap. Di dalam dunia otomotif itulah banyak pengalaman dan pembelajaran positif yang bisa menjadikannya lebih menghargai sesama, aktif dan kompak.
“Lebih dari 30 tahun sebagian hidup saya, saya habis-kan di sana. Sikap saling hormat menghormati, hidup lebih aktif, dan kompak, saya dapatkan di sana,” ujar Pras.
Sikap saling menghormati itulah yang diterapkan Pras ketika duduk di kursi DPRD DKI Jakarta. Terutama saat menjabat ketua DPRD DKI Jakarta selama dua periode.
Pras yang dikenal memiliki sifat tegas namun humoris itu, dipercaya rekan-rekan dewan sebagai penengah yang ramah dan sukses menuntaskan polemik ketika terjadi sejumlah gesekan di internal DPRD DKI.
Tak heran bila dirinya pernah diberikan amanat sebagai ketua Bidang Kemitraan KONI DKI Jakarta. Kepiawaian dalam berorganisasi itu pula yang membuat Pras dipercaya mengemban tugas sebagai ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Banteng Muda Indonesia DKI Jakarta.
Termasuk mengemban jabatan ketua DPD Pemuda Demokrat Indonesia DKI Jakarta, ketua Presidium Nasional Gerakan Rakyat Anti Madat (Geram), dan sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta.
Ayah dari empat anak itu didampingi seorang istri, yakni Novie Muniarsari. Peran sang istri sangat berpengaruh dalam optimalisasi dalam menjalankan tugas Pras sebagai ketua DPRD DKI Jakarta.
“Saat santai, saat dinas, dialah (istri-Red) yang menyiapkan kan kebutuhan saya, dan membuat saya nyaman, aman, dan bahagia. Dia juga menjadi kawan diskusi pribadi yang produktif,” tutur Pras.
Saat menjabat, Pras berkeinginan melakukan perubahan yang lebih baik untuk Jakarta. Masih banyak permasalahan di Jakarta yang ingin ia tuntaskan.
Perubahan, perbaikan, pembangunan kampung kumuh, serta soal kemacetan dan banjir Jakarta merupakan tiga persoalan yang menjadi fokus dan disampaikan dalam pembahasan APBD DKI.
“Saya akan melakukan koreksi-koreksi agar Pemprov DKI mempertajam apa yang menjadi prioritas program saya dan kawan-kawan dewan,” tegas Pras.
la mengingatkan, setiap hari Jakarta dikepung kepadatan lalulintas dari Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang. Arus kendaraan terutama dari keempat kota ini membuat jalan ke luar dan masuk ibukota mengalami kemacetan.
“Pembangunan LRT, MRT (Light Rapid Transit Mass Rapid Transit) harus segera dituntaskan, diperbanyak, diperluas,” tandas Pras.
Pras kerap turun langsung kelapangan menemui warga guna memaksimalkan penyerapan aspirasi. Warga pun sering melaporkan secara langsung kepada dirinya.
Ketika warga sudah menyampaikan aspirasi, pastinya Pras langsung menindaklanjuti aduan tersebut. Lalu, berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta dinas terkait. (DDJP/eko/rul)