Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) yang telah menguji 37.314 sampel pangan di tahun 2024.
Menurut dia, program ini pada tahun 2025 harus dilanjutkan demi menciptakan rasa aman kepada seluruh konsumen terhadap kualitas produk yang dibeli di pasar.
“Uji sample ini untuk melindungi konsumen, menciptakan iklim pasar yang bersaing dan produk yang berkualitas,” ujar legislator yang akarab disapa Rio itu, Rabu (15/1).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo. (dok.DDJP)
Ia mengatakan, peningkatan target uji sampel pangan harus dikomparisasi dengan temuan di lapangan.
Sebab, terdapat pengaduan terkait produk mengandung formalin, atau zat berbahaya yang beredar di pasar dan merugikan konsumen.
Karena itu, harap Rio, uji sampel tersebut mampu menciptakan kewaspadaan bukan hanya di kalangan konsumen, melainkan pedagang.
“Agar tidak sembarang menerima produk tak jelas kualitasnya,” tutur Rio.
Ia juga mengimbau Dinas KPKP memperluas komoditas pangan yang diuji. Saat ini, uji metode tes cepat dilakukan untuk mendeteksi zat berbahaya komoditas sayur, buah, beras, daging sapi, daging ayam, usus ayam, dan ikan segar.
Tes tersebut untuk menguji potensi kandungan formalin, residu pestisida, klorin serta bakteri Eber.
Menurut Rio, bahan olahan juga berpotensi besar menggunakan formalin. “Jadi, selain bahan pangan mentah, bahan pangan olahan juga harus dilakukan uji sampel,” tambah Rio. (gie/df)