Timothy, laki-laki berdarah Ambon terheran-heran ketika baru pertama kalinya datang ke Jakarta dan melihat begitu banyak jenis pisang yang dijual di Pasar Tanah Abang.
Karena ia ingin tahu nama-nama jenis pisang yang dijual di Pasar Tanah Abang itu, dia pun bertanya kepada pedagang pisang di sana.
“Ini pisang tanduk, Tuan. Ini pisang raja, ini pisang emas, ini pisang nangka, dan ini pisang batu,” urai si pedagang pisang.
“Nah, kalau ini pisang apa namanya?” tanya Timothy sambil menunjuk setandan pisang.
Si pedagang pisang tak segera menjawab pertanyaan itu.
Ia memperhatikan wajah si penanya dengan cermat dan bingung menjawabnya.
“Saya tanya, ini pisang apa namanya ?” tanya Timothy.
“Anu tuan, ini tuan…. ,” kata si pedagang terbata-bata.
“Iya. Pisang apa namanya? Ditanya kok jawabnya gagap begitu,” Timothy kembali bertanya.
“Maaf tuan…….. Ini tuan…… Ini pisang tuan” kata si pedagang.
“Oooh……..Ini namanya pisang tuan? Kalau di daerah saya, ini namanya pisang meja……” kata Timothy.
“Begitu tuan. Kalau di sini tidak ada pisang meja. Ini namanya pisang Ambon,” kata pedagang pisang lainnya.
“Haaaaah………..” kata Timothy sambil menutup mulutnya. (DDJP/stw)