Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian meminta Pemprov mempertimbangkan kembali wacana libur sekolah yang akan diterapkan saat Ramadan.
Ia khawatir, siswa tidak dapat memanfaatkan waktu libur sekolah dengan kegiatan positif secara optimal.
“Pemerintah harus cermat mempertimbangkan wacana ini sebelum membuat keputusan nantinya,” ujar Justin, Senin (20/1).
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian. (dok.DDJP)
Selain itu, sambung Justin, libur sekolah yang relatif panjang berpotensi membuat semangat para siswa menurun.
“Tidak menutup kemungkinan mereka akan lupa terhadap apa saja materi yang sudah dipelajari sebelumnya,” ungkap Justin.
Justin menyarankan, pihak sekolah menyesuaikan waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) selama bulan Ramadan. Sehingga siswa tetap bisa fokus menjalankan ibadah.
“Karena itu, kami menganggap wajar kalau jam sekolah disesuaikan agar memungkinkan para siswa untuk beristirahat,” tutur Justin.
Ia berharap, Pemprov melalui Dinas Pendidikan (Disdik) tetap fokus terhadap kualitas pendidikan agar tercipta sumber daya manusia (SDM) unggul berdaya saing di dunia pekerjaan.
Apalagi, Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 mendata, Indonesia menempati peringkat ke-69 terkait kualitas pendidikan dan peserta didik sebagai SDM di suatu negara.
Bila dirinci, PISA 2022 mengungkap siswa di Indonesia masih di bawah Singapura, Vietnam, Brunei, dan Malaysia dalam kemampuan matematika, ilmu pengetahuan, dan membaca.
“Fokus melakukan perbaikan kurikulum dan tenaga-tenaga pendidik,” tukas Justin. (gie/df)