Perpustakaan Berpotensi Jadi Ruang Interaksi dan Pembelajaran

May 22, 2025 12:03 pm

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memperpanjang jam operasional perpustakaan yang bertujuan mendorong budaya literasi.

Hal itu juga membuka akses pengetahuan seluas mungkin. Kebijakan itu mendapat dukungan dari Komisi E DPRD DKI Jakarta.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mengatakan, perpanjangan jam operasional perpustakaan mendapat antusiasme tinggi dari pelajar, mahasiswa, maupun warga umum yang membutuhkan ruang belajar.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina. (dok.DDJP)

Termasuk bisa menjadi kegiatan produktif di malam hari. Sehingga perpustakaan bisa menjadi tempat yang aman dan positif untuk itu.

Hal tersebut mengacu pada data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta yang mencatat terdapat peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan hingga 53 persen setelah pelaksanaan perpanjangan jam buka hingga pukul 22.00 WIB.

Animo masyarakat terutama pemuda dan pemudi begitu besar setelah adanya perpanjangan jam operasional.

Bahkan, pada akhir pekan jumlah pengunjung bisa tembus hingga 3.500 orang. Pengunjung datang dari berbagai wilayah. Terutama bagi mereka yang masih berstatus mahasiswa.

“Kami menyambut baik langkah memperpanjang jam operasional perpustakaan, selama didasarkan pada kebutuhan nyata masyarakat,” kata dia saat dihubungi, Rabu (21/5).

Selain perpanjangan jam operasional, Elva mendorong Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta menciptakan suasana yang nyaman, koleksi yang diperbarui, serta adanya kegiatan yang mendukung interaksi dan pembelajaran.

Caranya, mengembangkan perpustakaan menjadi ruang kreatif, bukan hanya tempat menyimpan buku. Bisa difungsikan juga sebagai ruang diskusi, tempat produksi konten edukatif, hingga laboratorium literasi digital.

Digitalisasi layanan dan pemanfaatan teknologi juga penting agar jangkauan perpustakaan tidak terbatas pada gedung fisik semata.

Dengan demikian, perpustakaan dapat menjadi tempat yang memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan budaya membaca di masyarakat Jakarta.

“Perpanjangan jam operasional berpotensi meningkatkan minat baca jika dibarengi dengan program yang menarik serta relevan,” kata Elva.

Dengan upaya-upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan minta baca, Elva berharap perpustakaan bisa menjadi simpul pengetahuan sekaligus ruang tumbuhnya ide dan karakter generasi muda Jakarta.

Tentunya dibarengi dengan pengelolaan yang cermat, efisien, dan berorientasi pada manfaat jangka panjang bagi warga.

“Minat baca yang tinggi adalah pondasi utama dalam membangun generasi kritis, inovatif, dan berdaya saing,” harap Elva. (yla/df)