Perlindungan anak di ruang publik dan digital masih relatif lemah. Penilaian itu diungkapkan Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Raden Gusti Arief dalam rapat bersama Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Selasa (22/7).
Menurut Gusti, anak-anak masih banyak terpapar konten negatif di internet. Termasuk mengalami eksploitasi di jalanan, dan korban kekerasan di lingkungan sekolah.
Untuk mengatasi masalah itu, Gusti mendorong Pemprov DKI Jakarta merancang program nyata dan komprehensif.
Di antaranya melalui penguatan edukasi parenting digital di sekolah-sekolah serta kerja sama lintas sektor.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Raden Gusti Arief. (dok.DDJP)
“Program parenting digital di sekolah sangat penting,” ujar Gusti di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Ia menegaskan, kerja sama Dinas PPAPP dengan Dinas Pendidikan juga perlu ditingkatkan. Terutama dalam mendorong program Safe School Initiative.
“Agar sekolah menjadi ruang aman bagi anak-anak,” ungkap Gusti.
Di samping itu, lanjut Gusti, peran Satpol PP sangat penting melindungi anak-anak dari eksploitasi di jalanan.
Hingga kini, tegas politisi Partai NasDem itu, masih banyak anak-anak dibawa ke ruang publik untuk mengamen atau terlibat dalam aktivitas yang tidak pantas.
“Perlindungan anak di jalanan harus ditegakkan dengan langkah konkret,” tandas Gusti.
Dinas PPAPP, harap dia, segera menyusun langkah strategis untuk meningkatkan perlindungan anak. Baik melalui kebijakan, program edukasi, maupun penegakan regulasi di lapangan.
“Perlindungan anak harus kita prioritaskan,” tukas dia. (red)