Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, bu guru mengajarkan materi peribahasa.
Lalu, mengetes sejauh mana kemampuan intelektual para murid.
Mereka diberi kebebasan bertanya kepada teman-temannya.
Hendry mendapat kesempatan pertama.
“Tong kosong nyaring bunyinya. Apa artinya?” tanya Hendry kepada Anton.
“Bohong,” jawab Anton.
“Kok bohong. Apa maksudmu?” tanya Hendry.
“Pernah nonton Muhammad Ali bertanding tinju nggak ?” Anton balik bertanya.
“Lho, apa hubungannya teka-teki ini dengan Muhammad Ali ?” tanya teman-temannya serentak.
“Mohammad Ali banyak omongnya, tapi kalau bertanding menang terus,” jawab Anton.
Zabran mendapat giliran bertanya.
“Biar lambat asal selamat. Ayo, siapa yang bisa menjawab?”
“Jangan praktekkan kalau nyeberang di Jalan Thamrin atau Jenderal Sudirman. Bisa celaka,” jawab teman-temannya serempak. (stw)