Usai libur Lebaran Tahun 2025, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta diminta agar lebih gencar menyosialisasikan pencegahan kebakaran rumah dan gedung kepada masyarakat.
Sebab, kebakaran masih terjadi di beberapa wilayah. Seperti di Jalan Kusen V, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa 1 April 2025 dan di Tebet, Jakarta Selatan, Senin 31 Maret 2025.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (8/4).
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono. (DDJP/apn)
Untuk itu, Mujiyono mengimbau Dinas Gulkarmat DKI Jakarta agar menyiagakan seluruh 170 pos pemadam kebakaran. Tentu hal itu sebagai upaya dan edukasi pencegahan kebakaran.
“Saya berharap dapat dilakukan sosialisasi yang lebih masif kepada masyarakat serta ada penambahan secara signifikan pos Pemadam Kebakaran karena seharusnya minimal ada satu pos di setiap kelurahan,” kata Mujiyono.
Selain penambahan pos, sambung Mujiyono, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta juga perlu menambahkan personel yang cukup serta peralatan penanggulangan kebakaran yang memadai.
Hal itu tentunya agar pengamanan wilayah terhadap ancaman kebakaran dapat diantisipasi secara cepat.
“Saya minta agar Dinas Gulkarmat dapat mencarikan solusi atas kendala tersebut pada tahun 2026 mendatang,” ucap Mujiyono.
Kemudian, Mujiyono juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak bosan memeriksa instalasi listrik secara berkala oleh petugas yang berkompeten.
Pasalnya, lebih dari 61 persen kebakaran terjadi disebabkan karena korsleting listrik dan penggunaan peralatan listrik yang tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
“Jangan membebani stop kontak secara berlebihan, dan cabut peralatan yang tidak dipergunakan dari stop kontak,” jelas Mujiyono.
“Siapkan juga Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan lakukan pemeliharaan serta pengisian secara rutin,” tambah politisi Partai Demokrat itu.
Kemudian, Mujiyono mengimbau agar pengelola gedung perkantoran atau masyarakat diberikan pelatihan terkait penanganan kebakaran.
Tujuannya agar masyarakat dan seluruh anggota keluarga dapat meningkatkan kesadaran terhadap ancaman bahaya kebakaran.
“Latih mereka tentang tindakan yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran,” tandas Mujiyono.
Ia juga meminta agar gedung-gedung bertingkat yang berada di area rawan kebakaran dipasangkan smoke detektor dan sistem sprinkler. “Pastikan sistem ini terpelihara dengan baik,” pungkas dia. (apn/df)