Pembangunan taman terbuka dinilai masih belum menjangkau di masing-masing kecamatan dan kelurahan.
Demikian ditegaskan oleh Anggota Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta Ghozi Zulazmi saat rapat kerja bersama eksekutif dalam rangka pembahasan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2026, Rabu (14/5).
Untuk itu, Ghozi mendorong Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta memperbanyak pembangunan taman terbuka sebagai sarana Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Keberadaan taman berfungsi sebagai sarana rekreasi, pendidikan serta memiliki manfaat ekologis untuk lingkungan.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ghozi Zulazmi. (dok.DDJP)
“Masalah ruang terbuka hijau memang pada intinya harus ditambah sebagai hutan kota baik itu pemakaman maupun pertamanan,” ujar Ghozi di gedung DPRD DKI Jakarta.
Lebih lanjut, sambung Ghozi, masih terdapat beberapa wilayah masih belum memiliki taman terbuka sebagai kawasan RTH. Misalnya di RW 7 di Kelurahan Tambora, Jakarta Barat, RW 3 di Kelurahan, Jakarta Timur.
Padahal, wilayah tersebut sebagai kawasan padat penduduk. Dalam perencanaan, Pemprov DKI Jakarta memiliki target mencapai 30 persen RTH dari total luas wilayah kota pada tahun 2030.
Terlebih rencananya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akan memberlakukan taman terbuka selama 24 jam.
“Ruang terbuka hijau berupa taman juga belum ada karena di sana daerah padat. Nah ini menjadi urgensi harus segera dibangun,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta Neneng Hasanah menyampaikan pembangunan taman terbuka di Daerah Pemilihan (Dapil) 2 DKI Jakarta dinilai masih belum maksimal.
Dapil tersebut meliputi Kecamatan Cilincing, Koja, Kelapa Gading dan Kepulauan Seribu.
Selama ini, sambung Neneng, area taman terbuka hanya berada di komplek-komplek tertentu.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Neneng Hasanah. (dok.DDJP)
Tentu hal itu sangat timpang bila dibandingkan dengan kawasan padat penduduk yang masih belum memiliki taman terbuka.
“Kalau kompleknya Walikota itu tamannya bersih, rimbun dan hijau gitu, tapi kalau pemukiman kampung kita minta taman saja susah,” ujar Neneng.
Untuk itu, Neneng mengusulkan agar Distamhut DKI Jakarta agar membangun taman terbuka di kawasan padat penduduk.
Sehingga dapat bermanfaat bagi warga untuk melepas penat dan sebagai sarana alternatif berekreasi.
“Saya berharap setiap kelurahan itu minimal itu dua titik untuk penghijauan atau ruang terbuka hijau,” jelas Neneng.
“Barangkali di Dapil 2 yang paling daerah pesisir itu yang paling kumuh mohon menjadi perhatiannya juga tolong dicarikan solusinya,” pungkas dia. (apn/df)