Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian mendorong Dinas Kebudayaan memperbanyak ajang perfilman. Khususnya bagi para siswa SMK Broadcasting di Jakarta.
Menurut dia, ajang perfilman dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan di sekolah, serta membangun portofolio yang kuat untuk memasuki dunia kerja.
Justin menilai, industri perfilman dapat menciptakan siswa SMK Broadcasting yang memiliki keterampilan yang relevan.
Dengan begitu, siswa bisa mengembangkan diri agar memiliki peluang untuk bekerja di berbagai bidang. Termasuk sektor formal.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian. (dok.DDJP)
“Oleh karena itu, kita harus mengembangkan beberapa industri sektoral lainnya termasuk juga industri entertainment. Salah satunya perfilman,” ujar dia di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (7/8).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu membekali para siswa SMK Broadcasting beradaptasi dengan perubahan era digital.
Sekaligus membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan industri perfilman.
Keterampilan serupa yang dibutuhkan siswa sekolah adalah produksi konten digital, media sosial, dan platform online lain.
Pembekalan itu akan membuat alangan siswa SMK Broadcast mampu menghadapi kondisi maraknya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri media massa. Termasuk industri penyiaran.
“Saya punya kekhawatiran, anak-anak kita yang dihasilkan terutama dari SMK Broadcasting kemungkinan besar tidak bisa terserap ke sektor formal,” kata dia.
Melalui ajang perfilman, seperti festival film pendek atau kompetisi pembuatan konten video, tambah Justin, sebagai upaya mempersiapkan siswa SMK Broadcasting menghadapi tantangan di industri penyiaran.
Selain itu, membuka peluang karir yang lebih luas di masa depan. “Kita harus action by planning,” tandas dia.
“Karena kita berencana mengurangi angka pengangguran maka kita ingin melakukan progresi di bidang seni untuk memajukan industri film,” tukas Justin. (yla/df)