Perbaikan Trotoar Tunjang Keamanan dan Kenyamanan Penyandang Disabilitas

November 20, 2024 11:12 am

Komisi D DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Bina Marga DKI Jakarta meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Satu di antaranya dengan perbaikan trotoar.

Dengan begitu, terwujud pemerataan hak pengguna trotoar. Termasuk bagi para penyandang disabilitas.

Hal itu ditegaskan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike saat rapat kerja bersama Dinas Bina Marga di Grand Cempaka Resort dan Convention, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/11).

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike. (dok.DDJP)

Yuke mengatakan, perbaikan infrastruktur trotoar perlu segera dilaksanakan. Dinas Bina Marga akan menghadirkan fasilitas yang ramah dan aman bagi penyandang disabilitas.

“Itu kan udah haknya pengguna jalan dan termasuk yang disabilitas mereka kan sama haknya,” ujar Yuke.

Ia menilai, trotoar saat ini dilengkapi fasilitas guiding block atau ubin pemandu berwarna kuning. Namun pemasangannya kurang memperhatikan kondisi sekitar.

Di beberapa titik trotoar, ada guiding block belum menunjang kebutuhan para penyandang disabilitas, khususnya Tuna Netra.

Karena itu, Yuke mengusulkan, Dinas Bina Marga melibatkan komunitas para penyandang disabilitas, mulai dari proses pembangunan hingga uji coba trotoar.

Sehingga memastikan trotoar layak dan aman bagi para penyandang disabilitas.

“Ada beberapa masukan dari teman-teman komunitas tunanetra dan disabilitas yang lain untuk pada saat perencanaan mereka ikut dilibatkan,” kata dia.

Hal senada juga dikatakan Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan. Menurut dia, keberadaan guiding block dapat melatih disabilitas tunanetra untuk mandiri.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo tak mempungkiri keluhan dari para penyandang disabilitas terkait fasilitas trotoar. Salah satunya terkait guiding block.

Selama proses pembangunan hingga uji coba kelayakan trotor, kata Heru, Dinas Bina Marga telah berkoordinasi dengan komunitas penyandang disabilitas.

“Kami selalu mengundang disabilitas biasanya ada dengan komunitas, komunikasi dengan mereka. Setelah pembangunan selesai kita ajak mereka ke lapangan,” tukas dia. (yla/df)