Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta mendorong kedisiplinan anggota DPRD DKI Jakarta melalui penerapan mesin absensi wajah.
Ketua Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta Yudha Permana mengatakan, penggunaan absensi digital face sudah mulai terpasang dan efektif berlaku mulai 9 April 2025.
Mein absensi wajah itu akan berlaku selama lima tahun ke depan.
Menurut Yudha, penggunaan absensi digital face juga sebagai salah satu indikator penilaian dalam pelaksanaan BK Award.
“Perdana dan alhamdulillah, responsnya positif dari seluruh anggota DPRD,” kata Yudha di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (14/4).
Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta, ungkap Yudha, telah memulai penilaian Program BK Award 2025. Periode penilaian tersebut mulai 9 April 2025 lalu hingga November 2025.
Program BK Award 2025 ini merupakan pemberian penghargaan untuk para Legislator di Jakarta yang berkinerja terbaik.
“Kehadirannya siapa yang lebih pagi, kita hitung sampai ke detiknya,” kata Yudha.
Melalui penggunaan absensi digital face, harap dia, dapat meningkatkan disiplin kehadiran dan ketepatan waktu dalam rapat-rapat anggota DPRD DKI Jakarta.
“Semakin semangat datang di rapat paripurna dan rapat AKD lainnya,” tukas dia.
Penilaian kepada Anggota DPRD DKI Jakarta dalam BK Award 2025 terdiri dari beberapa kategori dan ketentuan.
Di antaranya, kinerja anggota DPRD DKI Jakarta terbaik dengan nominasi lima orang.
Lalu, anggota DPRD DKI Jakarta pendatang baru terbaik dengan nominasi satu orang.
Begitu pula dengan anggota DPRD DKI Jakarta terpopuler dengan nominasi satu orang.
Selain itu, terdapat kategori anggota dewan inspiratif dengan nominasi sebanyak dua orang.
Termasuk SKPD terbaik dengan nominasi satu SKPD dan tenaga pendukung anggota dewan terbaik dengan nominasi dua orang. (yla/df)