Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong Dinas Lingkungan Hidup (LH) mengintensifkan sosialisasi pengembangan pengelolaan sampah berbasis elektronik dengan menggunakan rekening sekaligus ATM (anjungan tunai mandiri) bank sampah.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Abdul Ghoni menilai, meski telah dicanangkan lama Dinas LH, terobosan baik tersebut masih minim sosialisasi. Banyak masyarakat yang belum mengetahui fungsi dari rekening ATM pada bank sampah.
“Dorongan saya untuk Pemprov DKI khususnya Dinas LH harus secepat mungkin dilakukan sosialisasi kepada masyarakat. Jangan sampai ketika kita sudah meluncurkan aplikasi tersebut masyarakat di bawah belum memahami,” ujarnya, Jumat (1/3).
Meski demikian, Ghoni mengapresiasi program pengolahan sampah non-organik yang dapat dilakukan masarakat secara mandiri tersebut. Menurutnya, kegiatan jual-beli sampah non-organik bank sampah tersebut akan membantu petugas. Disisi lain akan menjadi keuntungan bagi warga yang peduli.
“Saya pikir itu bagus, merupakan suatu terobosan baru. Saya dukung apabila Pemprov DKI ingin mengadakan ATM bank sampah guna memberdayakan masyarakat yang ada di bawah dan semoga itu bisa mengurangi sampah-sampah khususnya sampah plastik di DKI Jakarta,” terangnya.
Selain itu, Ghoni mengingatkan bahwa pengelolaan sampah tak akan berjalan sempurna tanpa kesadaran masyarakat. Kerja kebersihan menurutnya harus dilakukan selaras antara masyarakat dan petugas.
“Kalau semuanya itu digerakkan dan dilakukan, saya yakin persoalan sampah bisa selesai dan bisa terlihat perubahannya yang drastis akan kampung dan saluran air yang bersih,” tandasnya. (DDJP/ans/oki)