Pengalaman sebagai Aparatur Sipil Negara membuat Langkah Syahrial Mantap ke Kebon Sirih

January 30, 2024 5:03 pm

Sebelum duduk sebagai anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Syahrial merupakan pejabat aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Pernah menjabat sebagai kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta dan kepala Dinas Perindustrian.

Selama menjadi kepala dinas, rekam jejaknya patut diacungi jempol dalam menjalankan roda pemerintahan di DKI Jakarta. Ketika itu, Syahrial ditunjuk oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang menjabat selama dua periode (1997-2002 dan 2022-2007).

Berbekal pengalamannya itu, Syahrial mulai kembali mengasah kemampuan dirinya memimpin dan mengabdi kepada masyarakat. Tidak diragugkan lagi kalau jiwa kepemimpinannya itu mengalir dari darah nasionalis dari sang ayah tercinta.

Ayahanda Syahrial merupakan anggota dari Partai Nasiol Indonesia (PNI) Marhaenisme. Mengenang pristiwa G30SPKI tahun 1965, ayahnya sempat bersembunyi dan diam karena PNI dituduh sebagai antek PKI.

“Setelah peristiwa berlalu, saya kuliah di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Jakarta, dan melanjutkan S2 di Universitas Indonesia (UI),” ujar Syahrial.

Gerakan Reformasi pada Mei 1998 membuat Syahrial terhentak, dan tergoda kembali ke gelanggang politik. Akhirnya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Di 2001, ia kembali ditunjuk Sutiyoso menjadi kepala dinas perindustrian yang dilebur menjadi satu dengan dinas perdagangan serta kantor wilayah perindustrian. Namun di 2004, ia memutuskan pensiun agar bisa fokus di arena politik. Itulah awal Syahrial meniti karir politik yang lebih serius di PDI Perjuangan.

Pada tahun yang sama, Syahrial mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR-RI dari Bangka Belitung. Namun belum menuai hasil. Selanjutnya menuju Jakarta dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di DPRD DKI 2009. Alhasil, terpilih dan duduk sebagai anggota dewan.

Kini, ketiga kalinya Syahrial terpilih sebagai anggota DPRD DKI. Pengalamannya di kementerian, di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sejumlah dinas, dimanfaatkannya untuk berbakti ke masyarakat.

Di antarnya berupaya maksimal menyumbang pemikirannya untuk penataan menata, menyehatkan, dan produktivitas BUMD DKI. (DDJP/apn/rul)