Pengadaan Air Bersih untuk Halte Transjakarta Semestinya Bisa Dikebut

February 16, 2024 6:24 pm

Penyelesaiaan layanan air bersih di setiap halte Transjakarta ditergetkan selesai pada 2025. Dengan target waktu yang ditetapkan Perumda PAM Jaya itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga berharap pekerjaannya bisa dikebut dan rampung pada akhir 2024.

Menurut Pandapotan, seharunya PAM Jaya selaku BUMD bisa menyelesaikan dalam rentang waktu setahun. Sebab telah memiliki saluran di setiap sisi ruas jalan. Bahkan, suplai dasar air bersih sudah ada.

Kondisi demikian, sambung Padapotan, sangat mendukung PAM Jaya untuk menyambungkan pipa ke halte transjakarta yang ada di median jalan,” ujar dia, Senin (12/2).

Pandapotan menilai, penyaluran air bersih ke halte transjakarta seharusnya tak sampai 2025 yang menjadi target awal. “Nanti saya akan koordinasi dengan Dirut PAM Jaya, Pak Arief Nasrudin, agar penyambungan air pipa bisa dikebut, sehingga bisa selesai tahun ini juga,” kata Pandapotan.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga. (dok.DDJP)

Sebelumnya, PAM Jaya akan menyalurkan air bersih ke halte transjakarta untuk memfasilitasi warga yang menggunakan toilet dan musala. Penyambungan pipa air bersih sudah mulai dikerjakan di 132 halte transjakarta.

“Masih sekitar 132 lagi dari halte yang saat ini sedang kami kerjakan,” ujar Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan, Selasa (30/1).

Ia menambahkan, penyambungan pipa air milik PAM Jaya ke semua halte Transjakarta ditargetkan rampung pertengahan 2025. Anggaran penyaluran air bersih untuk toilet dan musala di halte Transjakarta tidak besar.

Apalagi tidak ada kendala dalam penyambungan pipa ke halte tersebut. “Mengingat halte Transjakarta posisi adanya di tengah. Kami hanya menyambungkan pipa yang ada di pinggir jalan ke tengah,” ungkap Syahrul.

PAM Jaya akan mengenakan tarif Rp 3.500 per kubik air kepada PT. Transjakarta. Tarif itu disesuaikan dengan semua pelanggan PAM Jaya. “Memang ini disesuaikan dengan tarif yang selama ini kami berikan kepada kelompok pelanggan kami. Jadi belum ada pembeda,” tukas Syahrul. (DDJP/rul)