Ketua DPRD Khoirudin menerima audiensi dari Institut Ilmu Sosial dan Manajemen (STIAMI) di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/11).
Pertemuan itu membahas peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Khususnya bagi aparatur sipil negara (ASN) dan staf di lingkungan Sekretariat DPRD DKI Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Khoirudin menegaskan, komitmen untuk terus mendorong para staf dan pegawai meningkatkan kemampuan dan kompetensi melalui pendidikan formal.
Ia menilai, pendidikan merupakan pintu utama untuk membuka masa depan yang lebih baik. “Saya mendorong teman-teman semua untuk meningkatkan kapasitas, capacity building,” ujar Khoirudin.
Khoirudin juga mengapresiasi peran STIAMI yang melahirkan banyak lulusan berkualitas. Berkontribusi besar dalam birokrasi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Melalui audiensi itu, harap Khoirudin, dapat menjadi awal dari kolaborasi positif antara DPRD DKI Jakarta dan STIAMI.
Khususnya memperkuat kualitas sumber daya manusia aparatur di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Sehingga mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat.
“Tentu pintunya adalah pendidikan. Dan STIAMI telah melahirkan begitu banyak lulusan para PNS yang top-top semua nih. Walikota, di internal Pemda Jakarta,” tutur Khoirudin.
Sementara itu, Rektor Institut Ilmu Sosial dan Manajemen (STIAMI) Sylviana Murni menyampaikan, dunia saat ini bergerak sangat cepat. Menuntut setiap individu untuk terus belajar.
Menurut wanita yang akrab disapa Sylvi itu, pendidikan menjadi kunci untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Termasuk sistem digitalisasi yang semakin pesat.
“Sekarang dunia ini dunia yang memang harus kita kejar dengan pendidikan. Apalagi dengan sistem digitalisasi kan luar biasa ya. Apalagi sistem kita juga blended learning,” kata mantan asisten Pemerintahan Pemprov DKI Jakarta itu.
Sylvi menambahkan, STIAMI berkomitmen terus membuka kesempatan bagi para ASN dan pegawai pemerintah untuk dapat melanjutkan pendidikan tinggi. Berguna memperluas wawasan dan meningkatkan profesionalisme dalam bekerja.
“Untuk bisa terus membuat kesempatan atau memberi kesempatan pada staf kita untuk sekolah. Terus seperti Pak Ketua katakan bahwa pendidikan itu adalah jendela, untuk kita bisa punya wawasan,” tukas dia. (yla/df)