Pendekatan Personal Seorang Pendidik

October 19, 2017 11:33 am

Pendekatan personal merupakan kunci untuk memberikan dan menularkan nilai-nilai positif yang dimiliki seorang pendidik.

Dalam proses pendidikan, terdapat berbagai unsur yang dapat memengaruhi kesuksesan peserta didik. Salah satunya adalah  peran pendidik. Karena pendidik merupakan  unsur terpenting yang memiliki pengaruh luar biasa bagi peserta didik. Pengaruh kuat yang diberikan pendidik salah satunya melalui personal touch atau pendekatan personal kepada peserta didik yang ditunjukkan dalam kesehariannya. “Pendekatan personal yang dilakukan seorang pendidik akan memberikan kekuatan  dan motivasi kepada anak didiknya. Hal itu berlaku di segala jenjang pendidikan. Mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) dan menengah sampai jenjang pendidikan tinggi,” papar anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Hj. Indrawati Dewi.

Dia menambahkan, berkenaan dengan tahun ajaran baru tahun 2017 ini, pendekatan personal me- rupakan kunci untuk memberikan dan menularkan nilai-nilai positif yang dimiliki seorang pendidik. Untuk itu, penting bagi seorang pendidik memiliki sikap, nilai, dan perilaku yang pantas dan selayaknya sebagai pendidik. “Proses menjadi sosok pendidik yang konsisten tentu tidak terjadi secara instan, tetapi melalu pro- ses panjang. Konsistensi seorang pendidik terlihat dari perilaku ke- sehariannya kepada peserta didik. Pendekatan personal yang ditunjukkannya akan terasa alami dan wajar jika memang dia konsisten. Kewajaran sikap merupakan wujud dari pribadi sesungguhnya,” imbuhnya.

Wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, ada beberapa hal yang patut dimiiki oleh seorang pendidikan agar proses pendidikan dan pembelajaran dapat tercipta dengan baik dan menyenangkan. Pertama, aktif dalam berbagai aktivitas yang dapat memberikan dorongan dan motivasi  bagai peserta didik. “Aktif di sini dalam arti terlibat nyata dan  dapat dirasakan kehadirannya oleh peserta didik. Pendidik harus selalu ada untuk siswanya dan siap mengajarkan ilmunya kepada mereka,” tegasnya.

Kedua, pendidik harus kreatif dan inovatif untuk terus mengembangkan kompetensi diri. Kreativitas seorang pendidik menjadi tuntutan atau keharusan yang perlu dimiliki. Hal ini penting, karena pendidik dihadapkan pada beragam pribadi dan karakteristik peserta didik. Dan, setiap peserta didik memiliki kemampuan yang bervariasi satu sama lainnya. “Pendidik harus memberikan setiap waktunya dengan sentuhan dan pendekatan yang pastinya berlainan satu sama lainnya. Kreativitas yang menjadi cara bagi pendidik untuk mendapatkan perhatian peserta didik akan berpengaruh pada cara dan metode yang diterapkan. Untuk itu, pasti, pendidik akan banyak berinovasi untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Inovasi yang dilakukan tentu sudah melalui evaluasi mendasar terhadap cara atau metode  yang pernah dilakukan sebelumnya,” paparnya.

Ketiga, pendidik harus dapat menciptakan suasana dan kondisi yang interaktif. Hal itu akan sangat membantu terciptanya hubungan yang kondusif  antara pendidik dan peserta didik. Mereka dapat berkomunikasi secara   positif satu sama lain, sehingga tercipta suasana nyaman. Terutama bagi siswa. “Kenyamanan yang dirasakan peserta didik akan membantu dalam penyerapan informasi maupun materi yang diberikan. Proses  pembelajaran tanpa tekanan akan membantu keduanya untuk meraih tujuan bersama,” paparnya.

Keempat, efektifitas seorang pendidik. Inti dari proses pendidikan, urainya,  adalah pencapaian tujuan yang tepat sasaran dan sesuai de-ngan kebutuhan peserta didik. Salah satu karakteristik pendidik yang efektif, optimis dan percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk sukses. “Pendidik yang efektif secara terus menerus akan membangun kepercayaan diri peserta didiknya dan mengajarkan mereka agar yakin pada kemampuan diri sendiri,” imbuhnya.

Oleh karena itu, tambah Hj. Indrawati Dewi, apapun yang hendak disampaikan seorang pendidik harus dapat membantu peserta didik belaja memperluas wawasan sehingga dapat meraih kesuksesan. “Penanaman nilai-nilai dari seorang pendidik kepada peserta didik perlu memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai faktor. Di antaranya adalah faktor lingkungan, waktu, suasana dan strategi,” jelasnya.

Menurutnya, lingkungan yang nyaman secara fisik dan nyaman secara psikologis akan membuat peserta didik menikmati dan menyerap dengan baik apa yang disampaikan pendidik. Faktor waktu memang dapat menjadi kendala bagi seorang pendidik jika tidak dicermati dengan seksama dan dimanfaatkan  dengan baik. Sedangkan faktor sasaran dan strategi menjadi penentu bagi efektifitas suatu proses. “Pendekatan personal seorang pendidik dalam kesehariannya, baik dalam penyampaian  materi yang diberikan, juga interaksi serta komunikasi akan menjadi titik awal untuk memberikan makna penting bagi peserta didik,” kata Hj. Indrawati Dewi.

Dikemukakan pula, pendekatan personal yanag ditunjukkan oleh pendidik memiliki nilai yang mendasar dan mendalam, sehingga akan dapat menanamkan kesan pertama dalam benak peserta didik, meskipun tidak sepenuhnya sebagai acua atau patokan. Namun, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta didik, jika seorang pendidik memiliki kemamuan untuk memikat peserta didik dengan personal dan pribadi yang menyenangkan buat mereka.

Kemampuan dan kelihaian seorang pendidik menjadi faktor yang memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitasnya. Kemampuan ini termasuk  dalam kompetensi yang  wajib secara terus menerus dipertahankan seorang pendidik.

“Pentingnya keseimbangan kompetensi  pendidik akan sagat memengaruhi proses dan hasil yang diharapkan dari peserta didik. Kemampuan profesional dan pedagogik merupakan kemampuan terkait dengan pemahaman terhadap pelaksanaan pembelajaran dan penguasaan materi oleh seorang pendidik. Kedua kompetensi tersebut harus dilengkapi dengan kemampuan personal dan pribadi bagi seorang pendidik. Keseluruhan kompetensi terjadi menjadi satu paket lengkap jika ingin keberhasilan optimal pada anak didik,” papar Hj. Indrawati. (Lj/sk)