Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Alia Noorayu Laksono menyoroti persoalan parkir liar dan penataan ruang yang semrawut di sejumlah titik Jakarta Timur.
Ia mengaku menerima laporan warga daerah pemilihan, khususnya di Kecamatan Duren Sawit, Kramat Jati, dan Jatinegara.
“Di Jatinegara dan sekitar Pasar Gembrong, parkirnya semrawut. Bahkan memakan badan jalan,” ujar Alia, beberapa waktu lalu.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, kawasan dimaksud merupakan jalur utama yang padat kendaraan karena terdapat apartemen, underpass, dan pasar.
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Alia Noorayu Laksono. (dok.DDJP)
Namun, tegas Alia, kurangnya pengelolaan membuat lalu lintas menjadi kacau. Warga berharap ada solusi lahan parkir yang tertib dan efisien.
“Agar tidak mengganggu arus lalu lintas,” tegas Alia.
Dia menekankan, perlu mengedukasi masyarakat agar tidak memarkir kendaraan sembarangan. Terutama di jalan sempit yang rawan menghambat akses kendaraan darurat.
“Kalau ada kebakaran, mobil Damkar sering sulit lewat karena banyak kendaraan parkir sembarangan,” tutur Alia.
Karena itu, percepatan digitalisasi sistem parkir sangat diperlukan. Mengingat, Jakarta tengah bersiap memasuki usia lima abad, sekaligus menuju status sebagai kota global.
Kota Jakarta, tambah Alia, harus menuju sistem parkir digital dan nontunai.
“Juru parkir juga harus mampu menggunakan aplikasi dan tidak menarik tarif berlebih,” tukas dia. (all/df)