Komisi E DPRD DKI Jakarta berharap penanganan stunting yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) administrasi Jakarta Timur dapat menekan angka kekurangan gizi anak.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Hasan Basri Umar mengatakan, dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) per Maret 2019 angka pengidap stunting masih mencapai 15.657 jiwa dari 10,3 juta jiwa penduduk Jakarta. Meski Dinkes mengklaim jumlah anak balita stunting turun telah mengalami penurunan hingga 2.000 jiwa.
“Mudah-mudahan dengan adanya program penanganan itu tidak ada lagi gejala gizi buruk di lingkungan masyarakat DKI,” ujar Hasan, Jumat (21/6).
Agar program tersebut dapat efektif, ia juga menyarankan agar Dinkes dan Pemkot Jaktim melibatkan DPRD DKI Jakarta dalam pelaksanaanya. Bagaimanapun juga DPRD memiliki banyak pengaduan soal kesehatan dari masyarakat, bahkan tidak sedikit mengenai gizi buruk.
“Dengan begitu, kita bisa turut serta untuk memobilisasi atau memberitahu kepada masyarakat agar ikut berpartisipasi,” ungkapnya.
Sejauh ini kegiatan sosialisasi pengenalan, pencegahan dan penanganan stunting serta gizi anak di Ruang Pola Lantai 2 Blok A, Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Kegiatan yang berlangsung hingga 24 Juni tersebut mengetengahkan tema, “Cegah Stunting, Kenali Penyebabnya”.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan kader Posyandu dari 65 kelurahan di Jakarta Timur ini menghadirkan narasumber Kasubdit Pengelolaan Konsumsi Gizi dari Kementerian Kesehatan, Dyah Yanuar dan DPP Persagi, Rita Ramayulis. (DDJP/ans/oki)