Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) terus memperbanyak penyediaan wastafel portable, hand sanitizer hingga papan rambu peringatan pembatasan jarak di setiap halte untuk mengoptimalkan pencegahan virus corona (COVID-19) di ruang publik.
Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Nova Harivan Paloh mengatakan, kedua fasilitas tersebut kini semakin dibutuhkan untuk meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat ketika beraktifitas diluar menggunakan sarana transportasi publik. Karena itu perlu penambahan jumlah unit.
“Kurang, kalau bisa di setiap halte bis bisa diadakan (wastafel portable – hand sanitizer), namun harus juga diatur bagaimana cara penggunaannya,” katanya, Selasa (24/3).
Selain itu, Nova mengungkapkan bahwa kebutuhan masyarakat sebenarnya tak hanya penyediaan wastafel portable dan hand sanitizer di setiap halte saja. Namun, menggencarkan juga prinsip pembatasan jarak fisik antar masyarakat (social distancing measure) secara berkala dalam bentuk symbol ataupun tertulis. Sehingga menurutnya, langkah tersebut juga akan merangsang kesadaran masyarakat untuk tidak mengantri berdesak-desakan di satu halte.
“Jarak antara yang menggunakan (halte) di lantai diberi tanda jarak jadi sampai antri. Bina Marga dalam hal ini harus membuat rambu-rambu jarak yang aman untuk pencegahan virus corona dengan sewaktu menunggu bis,” terangnya.
Dengan demikian, ia juga berharap agar Dinas Bina Marga sebagai leading sector perlu memperbanyak instruksi penanganan virus corona untuk seluruh infrastruktur yang seringkali menjadi titik-titik berkumpulnya masyarakat secara masif. Sehingga, resiko penularan virus corona dapat diminimalisir sebaik mungkin.
“Jadi tak hanya halte, di beberapa ruas trotoar pun dibuat tanda untuk berjaga jarak yang aman terutama trotoar yang lebar-lebar seperti Thamrin dan Sudirman, dan juga di jembatan penyeberangan,” ungkap Nova.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga baru-baru ini telah menyediakan wastafel portable atau tempat mencuci tangan di 10 lokasi guna mencegah penularan virus corona (COVID-19) sejak akhir pekan lalu.
Kehadiran wastafel portable merupakan wujud kepedulian Dinas bina Marga dalam mencegah penyebaran virus corona sesuai dengan Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Kegiatan Perkantoran dalam rangka Mencegah Penyebaran Wabah Coronavirus Disease (COVID-19). Sebab, tak sedikit perusahaan ataupun kegiatan perkantoran yang dapat menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (Work From Home) secara total. Sehingga, masih ada karyawan atau pegawai yang bekerja secara bergantian (shift).
10 titik lokasi wastafel portable itu tersebar di berbagai tempat starategis di wilayah Jakarta Pusat, yakni Halte DPRD, Halte Balaikota, Terowongan Kendal sisi Timur, Halte Tanah Abang, Halte BI, Halte Ratu Plaza, Halte Tosari, Halte Karet (Mayapada) dan Halte Hotel Le Meridien.
Wastafel portable terdiri atas tempat pencucian tangan dilengkapi dengan kran yang tersambung dengan sebuah toren air berukuran 500 liter, cairan sabun pencuci tangan, kotak tisu dan tempat sampah.
Meski demikian, Dinas Bina Marga mengaku bahwa pengadaan sarana tersebut masih bersifat tahap awal untuk dijadikan sebagai proyek percontohan (pilot project). Sehingga akan ada penambahan jumlah tempat pencuci tangan disesuaikan dengan efektivitas, fungsi maupun kegunaan di tengah masyarakat. (DDJP/alw/oki)