Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin menyebut Hardiknas tahun ini sebagai momentum penting yang menandai keseriusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi seluruh warga, khususnya kelompok tidak mampu.
“Memperingati Hari Pendidikan Nasional, luar biasanya di DKI Jakarta, karena ijazah yang selama ini tertahan di sekolah dibebaskan oleh pemerintah provinsi melalui program dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS),” ujar Khoirudin usai menghadiri upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 di halaman Balaikota DKI Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Khoirudin memastikan, DPRD DKI Jakarta mendukung penuh program tersebut dari sisi penganggaran.
Termasuk alokasi dana untuk penebusan ijazah siswa yang mengalami kesulitan ekonomi.
“Tentu saja DPRD sangat berperan, terutama dalam hal penganggaran. Kami memiliki kewenangan untuk menyetujui anggaran, termasuk penebusan ijazah,” tegas dia.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam sambutannya menyampaikan bahwa hingga hari ini sebanyak 488 siswa telah menerima manfaat dari program pemutihan ijazah, dengan nilai bantuan mencapai kurang lebih Rp1,69 miliar.
Program tersebut akan terus berlanjut hingga seluruh 6.652 ijazah yang tertahan di sekolah dapat ditebus.
“Diharapkan ke depan tidak ada lagi warga Jakarta yang tertahan ijazahnya karena keterbatasan biaya,” kata Pramono.
“Sehingga mereka bisa melanjutkan pendidikan atau memanfaatkan ijazahnya untuk mencari pekerjaan,” sambung dia. (all/df)