Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin mendorong Dinas Sosial (Dinsos) membangun Taman Anak Sejahtera di setiap wilayah kota/kabupaten.
Saat ini, tempat penitipan anak milik Dinsos khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) baru berada di Duren Sawit Jakarta Timur dan di Jalan Sangaji Jakarta Pusat.
“Kita berharap Taman Anak Sejahtera ini ada di seluruh daerah Jakarta tanpa kecuali Pulau Seribu,” ujar Thamrin usai pembahasan Pra-RKPD Tahun 2026, Rabu (19/3).
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta M. Thamrin. (dok.DDJP)
Pemerataan Taman Anak Sejahtera, menurut dia, sangat penting. Sebab, dapat membantu masyarakat yang ingin bekerja untuk meningkatkan perekonomian keluarga, namun tak cukup biaya membayar orang untuk menjaga anak.
Selain berfungsi sebagai tempat penitipan anak, Taman Anak Sejahtera juga mengedukasi. Termasuk memberikan pelajaran, makan, kudapan (cemilan), hingga susu. Sehingga gizi terpenuhi dengan tumbuh kembang yang baik.
“Justru kalau ada kesulitan gizi bisa ditangani. Jadi bisa mengantisipasi stunting juga, karena makannya, susunya terjamin,” kata Thamrin.
Kuota penerima manfaat di Taman Anak Sejahtera juga dinilai masih kurang. Mengingat banyaknya MBR yang terdata di DTKS berbanding terbalik dengan kuota yang tersedia. Hanya 30 anak di setiap lokasi.
Ia berharap, seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pembangunan Taman Anak Sejahtera di seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu.
“BUMD kita banyak yang secara ekonomi sudah tinggi,” tutur Thamrin.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Premi Lasari mengatakan, pembangunan Taman Anak Sejahtera sudah masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial.
Ia menyatakan, siap untuk pemerataan tempat penitipan anak. “Di mana setiap tahun kita akan lakukan penambahan Taman Anak Sejahtera. Mudah-mudahan di Kepulauan Seribu juga bisa,“ pungkas Premi. (gie/df)