Pembangunan SJUT Dukung Estetika Kota Global

June 3, 2024 7:06 pm

Menuju kota global (Global City), Jakarta semestinya mempercepat pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) dalam rangka mendukung estetika kota agar lebih indah.

Merampungkan kabel semrawut sepanjang 109 kilometer pada Tahun 2025, merupakan kewajiban PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) bersama Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Demikian diungkapkan Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Neneng Hasanah.

Selain memperindah estetika, penurunan kabel ke bawah tanah juga dibutuhkan sebagai aspek keselamatan pejalan kaki di jalur pedestrian.

Anggota Komisi DDPRD DKI Jakarta Neneng Hasanah. (dok.DDJP)

“Apalagi menuju Jakarta Global City, harus kelihatan beda, lebih baik, dan bagus. Harus ada perubahan,” ujar Neneng di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (3/6).

Tak dipungkiri, terdapat beberapa kendala saat proses pembangunan SJUT di beberapa titik. Antara lain, tidak maksimalnya proses pengerjaan. Hal itu dipengaruhi kepadatang aktivitas masyarakat saat jam sibuk kerja.

Selain itu, kegiatan penataan SJUT berupa penurunan kabel kerap bentrok dengan jadwal perbaikan pipa bocor milik PAM JAYA.

Oleh karena itu, Neneng mengimbau agar PT JIP dan Dinas Bina Marga bersinergi dengan sejumlah instansi terkait, seperti PT. PLN, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Perumda PAM Jaya, maupun pihak swasta lainnya untuk mengatur proses pemasangan jalur pipa.

“Selama ini memang ada kendala, ada saluran pipa di bawah akhirnya benturan dengan Dinas Bina Marga. Ini harus segera diatasi agar SJUT rampung tepat waktu,” ungkap Neneng.

Selain itu, tambah Neneng, penting bagi Pemprov mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan SJUT. Seperti kemacetan akibat penyempitan jalan imbas penurunan kabel udara.

“Macet itu bisa diminimalisir dengan bagaimana ritme kerja mereka untuk membangun Jakarta. Bisalah mereka cari solusi minimal mengurangi kemacetan,” tandas Neneng. (DDJP/yla/gie)