Pembangunan Jembatan Sistem Buka-Tutup Patut Dipertimbangkan

August 12, 2025 7:02 pm

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno melontarkan gagasan tentang pembangunan jembatan di atas sungai menggunakan sistem buka tutup. Seperti di Belanda. Hal itu menuai respons Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike.

Sistem dimaksud bertujuan memudahkan proses pengerukan sungai di ibukota. Apalagi, geografis Kota Jakarta memiliki kesamaan dengan Negeri Belanda. Banyak aliran sungai di tengah kota

uke mendukung wacana tersebut. Bisa menjadi solusi memudahkan proses pengerukan sungai. Meskipun, kondisi sungai di Jakarta belum bisa dimanfaatkan sebagai jalur transportasi.

“Kalau ideal sih sebetulnya kan kita memang tidak berbeda jauh sama Belanda. Dengan aliran sungai kita yang banyak,” ujar Yuke, Selasa (12/8).

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike.

Kendala utama pengerukan kali, sambung Yuke, yakni alat berat sulit masuk ke lokasi. Akibat akses yang terbatas. Sedangkan pengerjaan secara manual berisiko tinggi.

“Banyak lokasi yang sudah nggak mungkin manual, karena itu membahayakan banget orang yang ngebersihin. Dia harus pakai alat, tapi alatnya kendalanya itu tadi,” kata dia.

Pembangunan jembatan buka-tutup, sambung politisi PDI Perjuangan itu, dapat menjadi terobosan di titik-titik yang memungkinkan.

Hanya saja, penerapan konsep itu harus mempertimbangkan lokasi, ukuran, peruntukan, dan anggaran. “Kalau memang di lokasi-lokasi yang memang memungkinkan, alat bisa masuk, jembatan bisa buka tutup, itu sih kita dukung aja,” kata dia.

Akan tetapi, lanjut Yuke, pembangunan jembatan tersebut perlu penyesuaian dengan lokasi. “Harus dikaji, harus dihitung betul anggarannya,” tegas Yuke dilansir dari teropongnews.com.

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno mengusulkan pembangunan jembatan dengan sistem buka-tutup untuk mempermudah proses normalisasi sungai di ibukota.

Usulan tersebut disampaikan karena salah satu kendala pengerukan sungai adalah sulitnya alat berat seperti beko masuk ke lokasi akibat terhalang jembatan permanen.

“Saya minta iya (dibuatkan jembatan buka-tutup). Karena teknis kesulitan ada di situ,” tutur Rano di Balaikota DKI Jakarta, Senin (11/8). (red)