Pemasaran Budaya Butuh Bahu-membahu

January 23, 2025 12:03 pm

Proses pemasaran budaya oleh pemerintah diharapkan dampak positif terhadap para seniman dan budayawan Betawi. Diharapkan, dapur tetap ngebul.

Perlu dibuka peluang agar mereka bisa secara rutin mengisi hiburan di hotel-hotel. Begitu pula bagi kalangan ibu rumah tangga yang biasa memproduksi makanan khas Betawi.

Termasuk nasib para pengrajin yang membuat ornamen-ornamen nuansa Betawi.

“Seiring dengan itu, dampak positif dapat dirasakan masyarakat Jakarta. Khususnya orang Betawi,” ujar Sekretaris Komisi B DPRD Jakarta Muhammad Lefy, beberapa waktu lalu.

Sekretaris Komisi B DPRD Jakarta Muhammad Lefy. (dok.DDJP)

Dampak positif atas kebijakan itu, tambah Lefy,  bisa memberi hasil langsung kepada rakyat.

Artinya, pemberdayaan ekonomi rakyat dapat tercipta dan berjalan dengan sendirinya.

Karena itu, pelibatan peran akttf masyarakat berpotensi besar dalam mewujudkan hal tersebut.

“Bicara memang gampang. Sebaliknya, untuk melakukannya, relatif banyak kesulitan,” tutur dia.

Namun, sambung Lefy, semua itu bisa menjadi ringan jika pemerintah bersama-sama masyarakat bahu-membahu merealisasikannya.

Dengan kata lain, perlu  ada pelibatan peran aktif masyarakat. Konsep pembangunan Jakarta dengan paradigma baru,  Base Community Development atau pembangunan yang berbasiskan masyarakat perlu diterapkan secara jelas dan berkesinambungan.

“Hal  itu kita harapkan benar-benar bisa terwujud di era kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2024-2029,Pramono Anung-Rano Karno,” kata Lefy.

Artinya, imbuh Lefy, pemerintah hanya medorong dunia usaha agar mengedepankan Budaya betawi tak lagi simbolik dalam HUT Kota Jakarta.

“Untuk itu, dengan dikeluarkannya Perda tentang Pelestarian Budaya Betawi diharapkan menjadikan Budaya Betawie sebagai karakteristik Kota Jakarta,” pungkas dia. (stw/df)