Pelestarian Budaya Betawi menuju Kota Global

June 2, 2025 10:01 am

Menuju kota global, pelestarian Budaya Betawi menjadi satu di antara yang perlu dikedepankan. Hal itu berpotensi menjadi cara efektif dalam mengenalkan identitas Jakarta ke wisatawan mancanegara.

Pemprov DKI Jakarta pun mengambil langkah kerja sama dengan perhotelan dalam melestarikan Budaya Betawi. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Dina Masyusin menyambut baik inisiatif tersebut.

“Komisi E sudah beberapa kali mendorong kerja sama dengan para pelaku usaha, termasuk hotel,” ujar Masyusin, beberapa waktu lalu.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Dina Masyusin. (dok.DDJP)

Ia berharap, setiap orang yang masuk ke Kota Jakarta akan merasakan suasana khas dengan ikon-ikon Budaya Betawi. Seperti musik tradisional, ondel-ondel, dan sebagainya.

Masyusin juga mengapresiasi langkah Pemprov DKI dalam memperkuat Budaya Betawi melalui kolaborasi lintas sektor. Inisiatif itu bisa diperluas dan merata ke seluruh wilayah ibukota.

“Penguatan Budaya Betawi memang sudah menunjukkan kemajuan,” tutur dia.

Politisi Partai Perindo itu juga menyatakan, kemajuan Budaya Betawi tetap membutuhkan perhatian khusus dari Pemprov DKI.

“Agar dampaknya bisa lebih luas,” tandas Masyusin.

Dia berharap, budaya Betawi bisa semakin dikenal. Tidak hanya di dalam negeri tapi di kancah internasional.

Karena itu, sambung Masyusin, Komisi E mendorong pemberdayaan para seniman dan pelaku budaya lokal. Sehingga Budaya Betawi tetap terjaga.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mendukung Program Balairung Sedaya sebagai upaya memperkuat kolaborasi dalam pelestarian Seni dan Budaya Betawi.

Program tersebut dijalankan bersama sejumlah hotel bintang lima di Jakarta. Budaya Betawi yang dikenal multikultural dinilai memiliki nilai strategis di kancah global.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, komitmen untuk melestarikan dan menjadikan Budaya Betawi sebagai identitas utama Jakarta sebagai kota global.

Hal ini disampaikannya dalam acara seremonial Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5).

Pramono mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara Pemprov DKI Jakarta dengan berbagai pihak dalam upaya pelestarian seni dan budaya di Jakarta, khususnya Budaya Betawi.

Hal itu sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024. Jakarta akan menjadi kota global serta akan memajukan Kebudayaan Betawi sebagai kebudayaan utama. (red)