Pelestarian Budaya Betawi Harus secara Berkelanjutan

June 18, 2025 9:59 am

Pelestarian Budaya Betawi terus menjadi stu di antara fokus DPRD DKI Jakarta menuju kota berskala global.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Kevin Wu mengatakan, pelestarian budaya tidak cukup hanya melalui kegiatan seremonial.

Menurut dia, pelestarian budaya harus dilakukan secara berkelanjutan dengan menciptakan ekosistem budaya yang mendukung.

“Agar budaya ini bisa terus hidup dan berkembang,” ujar dia, beberapa waktu lalu.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Kevin Wu. (dok.DDJP)

Kevin menuturkan, penguatan terhadap sanggar-sanggar seni lokal yang aktif menampilkan Kebudayaan Betawi perlu menjadi perhatian Pemprov DKI.

Komunitas dan sanggar, sambung dia, merupakan ujung tombak pelestarian budaya. Di saat yang sama, Pemprov juga bisa menjalin kemitraan strategis dengan sektor swasta.

“Misalnya dengan mendorong pusat hiburan, mal, hingga hotel untuk ikut mempromosikan Budaya Betawi,” tandas Kevin.

Berbagai kegiatan dalam pelestarian budaya di Jakarta, kata Kevin, sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.

Dalam regulasi itu, Pemprov DKI dan masyarakat diamanatkan untuk memanfaatkan berbagai ruang publik, seperti hotel dan pusat perbelanjaan, demi pelestarian budaya Betawi.

Ia mencontohkan, Ondel-ondel yang selama ini belum dioptimalkan dapat perhatian dan belum memiliki ruang tampil yang layak.

Sering kali terlihat Ondel-ondel berada jalanan, tegas Kevin, bukan karena pilihan. Hal itu terjadi lantaran belum ada tempat yang layak untuk penampian para pengamen.

Padahal, jika didukung dengan tempat yang tepat, budaya tersebut bisa menjadi daya tarik wisata dan jadi kebanggaan warga Jakarta.

Untuk itu, Kevin komitmen terus mendorong kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pelestarian Budaya Betawi. “Sebagai wakil masyarakat Jakarta di Komisi A,” tandas dia.

Seperti halnya gelaran Pesta Budaya Taman Sari 2025 yang berlangsung di halaman Kelurahan Taman Sari, Jakarta Barat.

Acara tersebut telah rutin digelar selama empat tahun dan menjadi salah satu wadah penting pelestarian Budaya Betawi.

Kevin menilai, kegiatan yang sarat tradisi dan kearifan lokal itu perlu mendapat dukungan dari Pemprov DKI Jakarta, guna menjaga Budaya Betawi sebagai identitas khas Kota Jakarta.

Ia juga sangat mengapresiasi inisiatif lurah Taman Sari yang konsisten menyelenggarakan Pesta Budaya tersebut.

Sebab, Budaya Betawi bukan sekadar warisan masa lalu, namun harus menjadi bagian dari kehidupan kota yang terus hidup, tumbuh, dan tetap relevan. (red)