Kalangan politisi di Kebon Sirih meminta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta menyiapkan lokasi binaan (Lokbin) dan lokasi sementara (Loksem) yang strategis bagi para pelaku UMKM. Sehingga, pelaku UMKM tidak kesulitan untuk memasarkan produk.
Menurut Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin, para pelaku UMKM, khususnya wirausaha pemula membutuhkan fasilitas atau lokasi berjualan yang strategis. Dengan demikian, pelaku UMKM bisa ‘naik kelas’.
“Lokbin dan loksem perlu diperbanyak dan dan diperluas ragamnya,” ujar Suhud saat dihubungi, Kamis (4/7).
Dia menegaskan, penting bagi Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan usulan tersebut agar produk yang dijual para pelaku UMKM banyak terjual. Lokasi strategis yang dimaksud yakni dekat dengan perkantoran dan tempat sekolah.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin. (dok.DDJP)
“Saya kira banyak lokasi-lokasi strategis di Jakarta yang bisa dijadikan Lokbin dan Loksem untuk membantu mendorong peningkatan UMKM,” ucap Suhud.
Selain itu, sambung dia, Lokbin dan Loksem juga diharapkan memiliki konsep khas dari produk yang dijual. Contohnya, Pasar Minggu Jakarta Selatan pada tahun 1800-an identik dengan buah-buahan. Artinya, aktivitas pada saat itu sebagai pusat penjualan buah.
Ada juga ada Pasar Ikan Muara Angke, Jakarta Utara, terkenal dengan aktivitas penjualan beragam jenis tangkapan laut seperti ikan, udang, kepiting, rajungan, cumi-cumi, gurita, dan sebagainya.
“Misal sentra makanan atau kuliner, buah-buahan, pakaian atau fashion, kerajinan,” pungkas Suhud. (DDJP/yla/gie)