Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe, Aceh melaksanakan kunjungan kerja ke DPRD Provinsi DKI Jakarta, Rabu (13/2). Kunjungan tersebut dilakukan bersamaan dengan jajaran legislator daerah lain, yaitu DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, DPRD Kota Medan, DPRD Provinsi Sulut dan DPRD Kota Samarinda.
Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe Suryadi mengatakan, salah satu tujuan jajarannya mengunjungi DPRD DKI untuk mempelajari pengelolaan keuangan. Salah satunya mencari kiat untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Sebab sejauh ini PAD kita baru Rp64 miliar dengan total APBD Rp939 miliar,” ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta.
Secara tidak langsung, dikatakan Suryadi dengan kualitas APBD tersebut Pemerintah Kota Lhokseumawe tidak dapat berbuat banyak untuk pembangunan. Sementara persoalan lainnya, belum ada peraturan daerah (perda) di Lhokseumawe yang mengatur pembangunan dapat dilakukan dengan mekanisme corporate social responsibility (CSR).
“Perda ini baru kita bahas. Kalau pun ada CSR prosesnya harus membuat permohonan yang lama dan sangat rumit,” terangnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menyampaikan, untuk kota dengan sektor pariwisata terbatas seperti di Lhokseumawe memang menjadi suatu kendala untuk mengoptimalkan PAD.
“Tapi saya sudah sarankan agar dibuat Perda CSR dan membangun destinasi wisata dengan konsep religi seperti di Arab Saudi, Maroko dan Turki,” tandasnya. (DDJP/nad/oki)