Pedagang di Pasar Perlu Dibekali Cara Kelola Sampah

October 21, 2024 4:01 pm

Pengelolaan sampah perlu melibatkan semua pihak terkait. Seperti di lingkungan pasar. Para pedagang juga perlu dibekali pengetahuan tentang tata cara mengelola sampah.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi meminta Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI memberikan penyuluhan terkait cara mengelola sampah kepada para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Menurut dia, Bank Sampah bisa menjadi salah satu program yang dapat diterapkan di Pasar Induk Kramat Jati sambil menunggu Tempat Pengelolaan Sampah metode reduse, reuse, recycle (TPS 3R), rampung pada Juli 2025.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi. (dok.DDJP)

“Kita berharap Bank Sampah diberdayakan,” ujar Suhaimi di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (21/10).

Melalui penyuluhan, harap dia, bisa membangun kesadaran para pedagang akan pentingnya pengelolaan sampah.

Melalui Bank Sampah, para pedagang bisa mendapat penghasilan tambahan dari sampah anorganik seperti plastik, botol, kertas, dan kaleng.

Tak hanya itu, para pedagang juga akan diajarkan cara mendaur sampah organik dari sisa sayur dan buah yang menumpuk untuk dijadikan pupuk.

“Banyak sampah yang bisa didaur ulang, jadi sampah selesai di pasar, tidak harus dibawa ke Bantar Gebang,” pungkas Suhaimi.

Dinas LH DKI kini sedang membangun TPS 3R di Pasar Induk Kramat Jati. Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono telah meletakan batu pertama (ground breaking) untuk membangun di atas lahan seluas 3.800 meter persegi, milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) pada 10 Oktober 2024.

Pengelolaan sampah ini ditargetkan rampung pada Juli 2025. Kapasitasnya mampu mengolah 100 hingga 120 ton sampah per hari.

Nantinya, sampah itu diproses jadi bahan bakar jumputan padat. Lalu, dimanfaatkan sebagai pengganti sebagian (co-firing) batubara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN (Perusahaan Listrik Negara).

Tak hanya tempat pengelolaan sampah, lokasi itu juga dilengkapi musala, Posyandu, dan balai warga. (gie/df)