Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli mendorong Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) membina pedagang-pedagang kuliner yang beroperasi saat bulan Ramadan.
Menurut Taufik, para pedagang kuliner tersebut berpotensi besar meningkatkan perekonomian. Dengan pembinaan, para pedagang akan lebih produktif menghasilkan berbagai sajian kuliner.
Pembinaan itu, sambung Taufik, bertujuan agar produksi kuliner tidak hanya bersifat sementara. Para pedagang bisa terus berjualan sepanjang tahun.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli. (dok.DDJP)
Dengan demikian, pedagang lebih produktif untuk meningkatkan perekonomian keluarga dalam memenuhi kehidupan sehari-hari.
“Kalau usulannya untuk dibina saya sangat mendukung. Artinya dia (pedagang) punya skill dan kemampuan untuk ditingkatkan,” ujar Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (8/4).
Mengenai hal itu, Taufik pernah mengusulkan agar PT. Bank DKI Jakarta berkolaborasi dengan Dinas PPKUKM DKI Jakarta untuk memberikan suntikan modal kepada para pedagang berskala mikro.
Namun hingga kini, belum bisa terealisasi. Sebab, para pedagang yang mengajukan peminjaman modal lunak terkendala pada Sitem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Akibatnya, masyarakat yang memiliki cicicilan rumah, motor, dan sebagainya tidak bisa mendapatkan pinjaman bila masih terkendala pembayarannya.
Kondisi demikian sangat menyulitkan masyarakat dalam mengajukan pinjaman lunak kepada Bank DKI.
“Jadi perlu ada trobosan diberikan modal tapi tidak melihat track record urusan orang dengan perbankan,” ujar Taufik.
Kemudian, politisi PKS itu juga mengusulkan agar masyarakat mengajukan pinjaman lunak kepada Bank DKI secara kolektif.
Hal itu bertujuan meringankan beban peminjam yang masih punya tanggungan hutang.
“Jadi itu salah satu yang saya kira bisa dijadikan solusi untuk meningkatkan perekonomian dari UMKM,” pungkas dia. (apn/df)