Usia dini merupakan usia emas (Golden age). Dari hasil penelitian disebutkan, pada usia 4 tahun, tingkat kecerdasan anak mencapai 50 persen. Sedangkan pada usia 8 tahun tingkat kecerdasannya mencapai 80 persen. Sisanya 20 persen.
Karena itu, penyelenggara pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi komitmen internasional pada Forum Pendidikan Dunia tahun 2002 di Dakar, Sinegal.
“Karena itu, pendidikan dan perawatan anak pada usia dini sangat penting,” ujar Chaeruddin, mantan ketua Bazis Jakarta Timur selaku pembina BKBPAUD Melati, Kelurahan Cipingan Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2024).
Ia menambahkan, dalam rencana strategis (Renstra) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009 – 2009-2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor.7 tahun 2005 tentang PAUD, pada tahun 2007, dari sekitar 28,4 juta anak usia 0 sampai 6 tahun, hanya 48,07 persen anak yang terlayani PAUD jalur formal dan informal. Ini menunjukkan akses layanan PAUD masih rendah.
Direktur Jendral Pendidikan Non Formal Indonesia (Dirjen PNFI) Departemen Pendidikan Nasional Hamid Muhammad dan Direktur PAUD Sudjarwi Singoutomo pernah mengemukakan hal itu pada penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba karya tulis jurnalistik PAUD di Depdiknas baru-baru ini.
“Kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap program PAUD menyebabkan perkembangan PAUD saat itu sempat tersendat. Untuk itu, keterlibatan Pemda terhadap perkembangan PAUD dari tingkat Provinsi, Kota/Kabupaten saat ini sudah mengalami peningkatan drastis. Sehingga program pendidikan anak usia dini itu bisa mencapai seluruh pelosok tanah air,” tutur Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah.
Untuk DKI Jakarta, perkembangannya sudah cukup menggembirakan. Hampir setiap rukun warga (RW) sudah terbentuk PAUD.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah. (dok.DDJP)
Bahkan pertumbuhannya dari tahun ke tahun terus meningkat. Dengan demikian, pendidikan yang diarahkan pada anak-anak keluarga kurang mampu yang dibina oleh Tim Penggerak PKK tersebut, telah memberi kesempatan kepada anak-anak untuk menimba ilmu.
“PAUD merupakan investasi pendidikan untuk masa depan. Berdasarkan hasil penelitian, angka disparitas PAUD saat ini mencapai 80 persen. Ini berarti, pendidikan anak usia dini dapat mengurangi tingkat drop out (DO) saat mereka melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) maupun ke SMP. Tetapi harus diakui, pelaksanaan PAUD Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Philipina,” tambah Ima. (DDJP/stw)