Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) memastikan seluruh rumah pompa dapat berfungsi secara optimal dalam menghadapi musim hujan. Tentu hal itu sebagai salah satu upaya minimalisir banjir di Jakarta.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta Muhammad Idris saat peninjauan ke Rumah Pompa PHB Cipa yang berlokasi di Kebon Pala, Makasar Jakarta Timur, Selasa (21/1).
Menurut Idris, perlu kesiapan strategi yang matang agar tidak terjadi banjir di Jakarta. Salah satunya dengan menyiapkan sejumlah personel untuk bersiaga menjaga rumah pompa pada saat debit air mulai meningkat.
Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Idris (tengah) saat berkunjung ke RuRumah Pompa PHB Cipa. (DDJP/pun)“Harapan saya pompa-pompa yang sudah kita lakukan pembangunan yang sudah kita selesaikan bisa kita pastikan berfungsi dengan benar,” ujar Idris di lokasi.
Idris juga mengimbau agar Dinas SDA memastikan rumah pompa tersebut dapat berfungsi untuk menahan laju air dan mengatur debit air yang berpotensi akan masuk ke Jakarta. Dengan demikian, pontensi banjir di Jakarta dapat diminimalisasi secara teratur.
“Secara umum boleh dibilang sudah mampu menyelesaikan permasalahan (banjir) itu. Walaupun tidak hanya dengan pompa permasalahan banjir bisa selesai,” jelas Idris.
Di samping itu, Dinas SDA juga dapat menyiapkan beberapa teknis untuk menyelesaikan sejumlah persoalan banjir di DKI Jakarta. Sehingga dampaknya dapat dirasakan secara nyata untuk masyarakat DKI Jakarta.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat Pemda DKI Jakarta benar-benar bisa menyelesaikan masukan masukan kita,” pinta Idris.
“Saya harap teman teman SDA serius menyelesaikan itu. Sehingga ke depan tidak ada lagi permasalahan permasalahan banjir,” tambah dia.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Administrasi Jakarta Timur Abdul Rauf menyambut baik tinjauan Komisi D DPRD DKI Jakarta. Diharapkan, kunjungan serupa dapat dilakukan secara berkala pada setiap rumah pompa di Jakarta.
Sehingga fungsi kontrolnya dapat berdampak langsung kepada untuk masyarakat. “Mudah-mudahan kunjungan ini bisa lebih intens. Tentunya dengan beberapa bulan sekali, karena kami menangani masalah masalah itu lebih banyak dari resesnya anggota dewan,” pungkas dia. (apn/df)