Komisi A DPRD DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) menambah penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Khususnya, penyediaan APAR di lingkungan Rukun Warga (RW) yang masuk kategori rawan kebakaran.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji mengatakan, APAR dibutuhkan sebagai upaya mitigasi kebakaran di sejumlah titik, khususnya yang rawan kebakaran.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji. (dok.DDJP)
“Harus dideteksi untuk beberapa RW yang potensi kebakaran tinggi, harus diberikan APAR di semua RW,” ujar Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (11/4).
Selain penyediaan APAR, nilai Ongen, penting juga bagi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta memastikan APAR diperiksa dan dirawat secara berkala. Tujuannya, APAR berfungsi dengan baik.
“APAR yang diberikan harus menjadi aset dan harus dijaga,” kata Ongen.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Achmad Yani mengatakan, menyongsong Jakarta sebagai kota global, penanganan kebakaran tak hanya bersifat reaktif.
Menurut dia, penanganan kebakaran juga harus bersifat proaktif. Yakni, memperkuat sistem pencegahan dan mengelola pencegahan kebakaran dengan menyeluruh.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Achmad Yani. (dok.DDJP)
Karena itu, Yani mendorong Dinas Gulkarmat DKI Jakarta berkoordinasi bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan listrik yang aman.
Dengan demikian, masyarakat memahami agar tidak terjadi korsleting listrik sebagai satu di antara penyebab kebakaran di Jakarta.
Peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran melalui pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran tertuang dalam Pergub No. 42/2023.
“Kita minta dinas (Gulkarmat) berkoordinasi dengan PLN meningkatkan edukasi dan membuat gerakan sadar kebakaran,” kata dia.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, tengah menginventarisasi kebutuhan APAR yang akan diberikan kepada masyarakat.
Rencananya, APAR dari Dinas Gulkarmat DKI Jakarta diberikan barcode sebagai tanda untuk pemeriksaan, perawatan, sekaligus pengisian.
“Nah, tujuan inventarisasi itu ke depan, kami sudah siapkan perawatan dan pemeliharaan di setiap Sudin, untuk masyarakat bisa langsung mengisi APAR tersebut,” ungkap Satriadi. (yla/df)