Pasang CCTV untuk Atasi Ranjau Paku

August 25, 2025 4:31 pm

Maraknya ranjau paku atau tire traps yang ditebar oknum tidak bertanggung jawab di sejumlah ruas jalan Jakarta kembali menuai sorotan.

Selain membahayakan pengguna jalan, aksi tersebut juga memicu dugaan praktik curang. Pasalnya, lokasi penemuan kerap berdekatan dengan jasa tambal ban.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim menilai, permasalahan itu tidak bisa hanya dibebankan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) maupun Kepolisian Lalu Lintas.

Menurut dia, perlu sinergi seluruh perangkat terkait dengan dukungan teknologi pengawasan. “Seperti di luar negeri, setiap sudut jalan dipasang CCTV. Jakarta juga sudah seharusnya punya itu,” ujar Afni, Senin (25/8).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim. (dok.DDJP)

Dia menjelaskan, Dishub memiliki keterbatasan fungsi dalam pengawasan ranjau paku. Petugas lapangan lebih banyak fokus pada derek kendaraan, pengaturan lalu lintas, serta pengawasan angkutan umum.

Karena itu, Afni mendorong agar Pemprov DKI Jakarta memperkuat fungsi pengawasan dengan kolaborasi lintas instansi. Seperti, Satpol PP dan kepolisian, disertakan pemasangan CCTV di ruas-ruas rawan.

“Kalau ditaruh tengah malam, jam 3 pagi misalnya, itu di luar jam kerja mereka. Makanya perlu kamera pemantau, supaya jelas terlihat siapa pelakunya dan dari mana asalnya,” tambah Afni.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta kembali menggelar operasi penyisiran ranjau paku di enam ruas jalan utama. Dari hasil penyisiran, petugas mengamankan total satu kilogram paku dan benda logam tajam yang berserakan di jalan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan, patroli dan penyisiran akan dilakukan rutin. Pihaknya berkoordinasi bersama Satpol PP dan Kepolisian.

“Piket satuan pelayanan perhubungan juga akan melakukan patroli mobile di titik rawan. Operasi akan terus dilakukan untuk mencegah korban berjatuhan akibat ban pecah atau kecelakaan yang dipicu ranjau paku,” kata Syafrin.

Sorotan publik terhadap kasus ini meningkat setelah seorang warganet membagikan pengalaman ban kendaraannya bocor di Jalan Gatot Subroto, tepat di dekat lokasi tambal ban.

Unggahan tersebut menimbulkan dugaan praktik curang dari oknum. Terdapat unsur kesengajaan menebar paku. Tujuannya, menguntungkan usaha tambal ban.

Afni menegaskan, solusi jangka panjang penanganan ranjau paku membutuhkan langkah serius Pemprov DKI Jakarta.

“Jakarta ini ibukota. Kita tidak bisa berpatokan dengan daerah lain. Tapi harus seperti negara luar. Gunakan teknologi agar pengawasan lebih efektif,” tutup Afni. (all/df)