Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta kembali mengingatkan Dinas Perhubungan dan PT Transpotasi Jakarta (Transjakarta) agar terus meningkatkan pelayanan. Khususnya bagi para penyandang disabilitas di Jakarta.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengaku banyak menampung aspirasi dari kalangan disabilitas mengenai belum tersedianya angkutan pengumpan atau feeder dari pemukiman yang memudahkan disabilitas. Mikrotrans atau lebih dikenal dengan Jaklingko dan Minitrans pengganti Kopaja belum menyediakan fitur bus yang mumpuni untuk mengangkut penyandang disabilitas.
Bus dengan fitur memendekan suspensi agar disabilitas mudah menaiki moda baru tersedia di bus-bus besar yang biasanya ada di dalam koridor. “Dan ternyata itu belum mencukupi, karena masih ada aspirasi masyarakat yang mewakili disabilitas ingin disediakan di Mikrotrans dan Minitrans,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Ismail menekankan, bahwa penyandang disabilitas adalah warga Jakarta juga yang harus dijamin hak-haknya seperti yang tertuang dalam beleid Perda Nomor 4 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Penyanang Disabilitas.
“Saya pikir ini satu hal yang sangat layak untuk diakomodir secara proporsional tentu jumlahnya. Sehingga kita bisa membuktikan bahwa transportasi jakarta memang ramah disabilitas,” tegasnya.
Sementara itu Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza mengakui bahwa dua moda yang dimaksud belum mumpuni untuk melayani penyandang disabilitas. Dengan demikian, ia menyatakan akan menjadikan Mikrotrans dan Minitrans sebagai prioritas untuk menjadi moda ramah disabilitas di tahun 2025.
“Untuk saat ini memang baru hanya kendaraan Trasnportasi jenis bus saja. Ini akan menjadi catatan untuk memenuhi kendaraan disabilitas khusus Mikrotrans dan Minitrans,” pungkasnya. (DDJP/apn)