Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ade Suherman mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gencar memantau pasar jelang bulan suci Ramadan.
Ia menilai, melalui Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, pemantauan harga dan ketersediaan pangan di pasar bisa mendeteksi potensi kenaikan harga dan kelangkaan pangan.
Selain itu, Dinas KPKP dapat menampung keluhan dari para pedagang terkait harga hingga ketersediaan bahan pokok di pasar.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ade Suherman. (dok.DDJP)
“Saya sangat mendukung upaya Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) untuk mengantisipasi stok pangan dan menjaga harga tetap stabil menjelang Ramadan,” ujar Ade, Jumat (7/2).
Ade mengungkapkan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan Dinas KPKP dalam menstabilkan harga dan stok pangan jelang Ramadan. Di antaranya, memastikan pengadaan stok pangan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan.
Kemudian, program pangan murah juga perlu digencarkan selama bulan Ramadan agar menjaga daya beli masyarakat. Terutama membantu masyarakat kurang mampu untuk membeli pangan dengan harga terjangkau.
Pada kesempatan yang sama, Ade mengapresiasi kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan berbagai pihak untuk meningkatkan produksi dan distribusi pangan.
Seperti awal bulan Februari 2025, dilakukan kerja sama antar daerah (KAD) dengan Kabupaten Sidoarjo untuk komoditas beras. Pendekatan business to business (B to B) melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PT. Food Station Tjipinang Jaya.
Menurut dia, hal tersebut sebagai langkah strategis dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan terutama komoditas beras yang sangat mempengaruhi inflasi.
“Pemantauan harga dan ketersediaan pangan di pasar sangat penting untuk mendeteksi potensi kenaikan harga dan kelangkaan pangan,” kata dia. (yla/df)