Sebagian wilayah Jakarta terdampak banjir akibat bendungan di wilayah penyangga tak mampu menampung air dan membuat Sungai Ciliwung meluap. Ditambah hujan ekstrem melanda Jakarta dalam beberapa hari.
Karena itu, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengatakan, dalam waktu dekat akan mengunjungi Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang terletak di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Kita akan kunjungan ke dua bendungan yang menjadi pengontrol air ke Jakarta,” ujar Yuke di Command Center Dinas SDA, Rabu (5/3).
Ketua Komisi D DPRD DKDKI Jakarta Yuke Yurike. (dok.DDJP)
Pasalnya sejak diresmikan pada Desember 2022, pemerintah menyatakan, Bendungan Ciawi memiliki volume tampung air sebanyak 6,05 juta meter kubik dan luas area genangan 39,40 hektare. Harapannya mampu mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik.
Sementara, Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektare. Bendungan ini bisa mereduksi banjir sebesar 15,47 meter kubik per detik.
Ia menjelaskan, komisi bidang pembangunan akan memantau efektifitas serta mengevaluasi penyebab tak mampunya kedua bendungan itu menahan air masuk ke Jakarta.
Lalu selanjutnya, pekan depan Komisi D bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) akan menggelar rapat kerja untuk membahas upaya-upaya efektif penanggulangan banjir di Jakarta.
Menurut dia, harus ada gebrakan program di tahun 2026 yang dirancang mulai saat ini. Sehingga program penanggulangan banjir benar-benar matang dan optimal.
“Nanti hari Senin kita lanjut rapat lebih mendalam lagi untuk memberikan rekomendasi rekomendasi seperti apa untuk masukan ke penganggarannya di 2026 atau di (anggaran -red) perubahan,” tandas Yuke. (gie/df)