Pantas Nainggolan, mantan dosen Universitas Mpu Tantular itu sudah tiga periode mendedikasikan dirinya sebagai wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta periode 1999-2004, 2014-2019, dan 2019-2024.
Politisi senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu kini dipercaya menjadi Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta.
Tak hanya itu, pria kelahiran Pematang Siantar 15 November 1962 itu juga pernah ditunjuk oleh Fraksi PDI-P sebagai ketua DPRD DKI Jakarta Sementara pada periode 2019-2024 untuk menggantikan posisi Prasetyo Edi Marsudi.
Ketika itu, posisi ketua dan wakil sementara diserahkan kepada dua partai yang memperoleh kursi terbanyak, yakni Fraksi PDI Perjuangan yang mendapatkan perolehan suara sebanyak 25 kursi dan Partai Gerindra yang mendapatkan 19 kursi.
Ia mengaku pernah menjadi saksi sejarah penyerangan kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI di Jalan Diponegoro 57, Jakarta Pusat.
“Saya bergabung dengan PDI untuk ikut menyingkirkan dominasi Orde Baru yang saya nilai sudah anti demokrasi atas nama demokrasi. Hak politik sebagian besar rakyat dibungkam,” ujar dia.
la juga memiliki pengalaman mengantar Megawati Soekarnoputri, pendiri PDI-Perjuangan, bolak balik diperiksa di kantor Polsek dan Polres.
Rekam jejaknya di panggung politik tidak perlu diragukan lagi, Pantas juga pernah menjabat sebagai wakil ketua DPD PDI Periuangan Provinsi DKI Jakarta masa bakti 1996-2010, dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2010-2015. (DDJP/apn/gie)